Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi yang Pas-pasan, Ngapain Dipuji?

14 April 2014   15:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 3262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada kenaikan pangkat gemilang yang luar biasa, semuanya dicapai dengan kerja keras dan langkah yang terhitung biasa biasa saja. Ternyata yang biasa biasa saja di negara kita ini justru menjadi sesuatu yang luar biasa!.

Rakyat sudah jenuh dengan kehidupan pribadi para pejabat yang naik turun kendaraan mewah dengan pengawalan super heboh, padahal disekitar lingkungan tempat tinggalnya masih banyak penduduk miskin.

Rakyat jenuh dengan gaya bicara intelek yang selalu dibumbui  bahasa asing bermakna tinggi tentang visi dan misi serta berbagai konsep ke depan, tapi tetap saja harga sembako semakin melilit leher.

Rakyat letih melihat pemandangan segerombolan pejabat yang kalau mau bertemu untuk membahas sesuatu tentang "rakyat miskin" justru diadakan di tempat mewah dengan anggaran besar dan segala biaya lain lain yang makin menguras anggaran negara. Bukankah lebih baik itu semua dipakai untuk membantu secara langsung kehidupan rakyat kecil yang setiap hari pusing memikirkan biaya sekolah anak anak mereka?.

Rakyat tidak begitu paham tentang intrik politik dan segala perkoalisian tingkat tinggi dengan taktik bagi bagi kue. Yang rakyat inginkan hanya seorang pemimpin yang bisa bicara dan kelihatan nyaman duduk ditengah masyarakat biasa, karena memang dia bagian dari rakyat yang biasa biasa itu.

Ternyata memiliki kepribadian yang biasa biasa itu menjadi sesuatu yang luar biasa langka di negri ini, khususnya di kalangan petinggi negara. Melayani rakyat dan bekerja untuk rakyat, artinya memahami betul penderitaan rakyat yang semuanya  mengenai hal hal biasa namun berurusan langsung dengan perut.  Lapar ya lapar, tidak usah berputar putar dengan teori kemakmuran berbasis Pancasila dan segala aturan eksport-import.

Di lain pihak, sikap yang biasa biasa itu berarti menonjolkan sisi manusia seutuhnya yang dapat tertawa dengan raut wajah biasa saja, tak perlu harus membuat kesan berwibawa.

Cengengesan menjadi sesuatu yang manusiawi, karena dalam berjuang melawan korupsi dan kemiskinan, ketika hati perih menyaksikan hak yang dirampas dan keadilan menjadi langka, rakyat toh hanya bisa cengengesan....

Makan dengan lauk biasa , duduk membaur  bersama dengan rakyat jelata dengan perilaku yang benar benar menunjukkan kenyamanan, menjadi sesuatu yang sangat luar biasa di negri ini, setelah sekian puluh tahun kita terkungkung dengan aturan protokoler dan birokrasi berbelit belit yang bikin pusing duluan sebelum dianalisa.

Kepribadian lain Jokowi adalah memiliki sisi merakyat. Tidak bisa dibuat buat dan mendadak diciptakan demi pencitraan. Hanya rakyat biasa yang bisa melihat dan merasakan dengan jelas siapa yang benar benar merupakan bagian dari masyarakat tanpa harus dibagus baguskan.

Karenanya ketika rakyat diberi kesempatan memilih pemimpin masa depan, otak dan perasaan rakyat yang biasa biasa ini lebih suka memilih sosok biasa, karena tidak perlu capek capek menjelaskan bagaimana pusingnya hidup dengan penghasilan yang serba pas-pasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun