Jika ini terjadi mau tidak mau SBY akan lunak dan kemungkinan besar berkiblat ke Gerindra mendukung besannya sebagai cawapres.
PKB sampai saat ini masih belum menetapkan pilihan dengan mantap. Tapi bagi PDI-P dan Nasdem, itu tidak lagi menjadi masalah penting. Justru bakal menjadi bumerang bagi Cak Imin kalau kelamaan menentukan pilihan berlabuh, karena bisa menjadi primadona kadaluarsa di detik-detik terakhir.
PPP malahan sekarang sepertinya berhembus kencang ke arah PDI-P. Ini juga tidak mengherankan. Mereka pernah menjalin kerja sama ketika Megawati diduetkan dengan pak Hamzah.
Kata Bang Ruhut, SBY adalah The King Maker. Bang Ruhut ini sepertinya masih belum kehilangan gaya nyerocos yang jarang terbukti benarnya tapi tidak pernah mengecilkan volume suara cemprengnya.
Bang Ruhut... ini pendapat saya, dan tolong disampaikan kepada Pak Presiden: Kalau mau menjadi The King Maker, dan memiliki greget yang mengesankan pada pilpres kali ini, maka Partai Demokrat sebaiknya memiliki calon kuat yang bisa menggugah selera berdemokrasi lebih baik dan menjadikan Indonesia lebih maju.
Cara satu-satunya untuk memberi perlawanan seimbang kepada Jokowi (dan JK sebagai kandidat cawapres terkuat) adalah dengan memajukan duet Dahlan Iskan-Mahfud MD.
Apa SBY punya nyali untuk itu? Kalau memang PD dan sekutunya mampu menghadirkan pasangan ini, maka saya angkat topi untuk Bang Ruhut, dan akan setuju dengan julukan SBY sebagai The King Maker.
Kalau SBY hanya terus terusan mengkritisi Capres yang ada dan sibuk di Youtube menanti ajakan bertemu Megawati, maka hanya dua kata yang akan saya jawab dari statement Bang Ruhut tersebut: Masak Sih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H