[caption id="attachment_339505" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (KOMPAS.com)"][/caption]
Pertanyaan di atas sudah berpuluh kali saya terima. Selalu ditanyakan dalam nada mendesak setengah ngotot dan tidak mau disalahkan. Sembilan puluh sembilan persen yang bertanya adalah perempuan. Biasanya saya jawab balik dulu dengan kalem, "memangnya ada yang bilang salah kalau kamu duluan menyatakan cinta?. Dan kalau salah siapa yang menghukum?."
Biasanya yang bertanya tadi akan terdiam cukup lama, dan menerawang sejenak, kemudian dengan sedikit terbata bata menjelaskan, "yah... gak sih... tapi sepertinya masyarakat menganggap itu sesuatu yang tabu." Jawab saya singkat, "masyarakat mana? Memangnya kamu pengumuman dan ketika menyatakan cinta kamu teriak teriak jumpalitan sambil bilang WOW I Love You , gitu?."
Inti kutipan percakapan di atas sebenarnya jelas, bahwa hal itu perlu dipertanyakan, sudah mengindikasikan bahwa penanya itu sendiri merasa ada yang "kurang pas" ketika sang wanita lebih dulu menyatakan cinta kepada pria pujaannya. Lha iya dong... Kalau merasa happy, gembira, tidak beban, khan tidak perlu jadi isu yang memerlukan penegasan atau dukungan pihak lain untuk membenarkan?.
Soal cinta, mana ada salah-benarnya. Siapa yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta dengan suami atau istri orang? Yang salah adalah tindakan yang mengikuti perasaan hati tersebut. Selama rasa itu Anda simpan dalam sanubari dan tidak melakukan tindakan menggoda maupun anarkis apalagi meneror pasangan resmi yang dicintai. Well... siapa yang bisa bilang itu melanggar? Urusannya hanya anda dan Tuhan saja yang tahu.
Dan seperti kata sahabat saya yang polos setengah culun, " yah daripada membenci?." Ngakakkkkk ahhhh!
Tidak akan ada yang menghukum Anda seorang wanita jika mengungkapkan lebih dulu rasa cinta kepada pria idaman. Meskipun pengalaman dan prinsip saya pribadi: saya percaya kepada sifat dan kodrat manusia. Pria diciptakan Tuhan sebagai pemburu dengan insting dan gelagat pemburu yang sudah ada dari sononya.
Tidak peduli apakah dia seorang pia pemalu atau seorang pria yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, ketika seorang pria jatuh cinta, dengan cara apapun dia akan menunjukkannya. Jangan rampas kesenangannya untuk berburu. Umumnya pria akan segera hengkang, melipir tanpa ba-bi-bu ketika diburu balik. Banyak sekali sahabat pria saya yang dengan jujur mengatakan bahwa mereka jadi "ilfil" ketika merasa diburu wanita.
Woi... Jangan marah ke saya lho... Ini hanya sekedar meneruskan apa yang menjadi survey saya secara pribadi dan pengakuan jujur para pria sahabat dan kerabat dekat.
Ini beberapa alasan mengapa sebaikanya wanita jangan menyatakan cinta lebih dulu;
1. Anda ingin mencintai dan dicintai oleh pria sejati bukan? Pria sejati tidak akan ragu atau malu-malu mengemukakan apa yang dia rasakan terhadap seorang wanita yang sungguh-sungguh dicintainya (maksudnya di sini pria single dan wanitanya juga single).
Ketika ungkapan cinta Anda nyatakan lebih dulu, maka dalam hubungan itu, Anda akan selamanya ragu...."benarkah dia mencintaiku? ataukah dia mengiyakan hanya karena kasihan?."
Jeleknya, ketika seorang wanita ragu, maka isu tersebut akan terus terusan diungkit dan diperbincangkan seperti lagu tema yang tidak seksi. Pria benci pengulangan yang menurut mereka tidak perlu. Sebagian besar pria tidak tahan ketika terus menerus dicecer dengan pertanyaan konyol, "kamu bener sayang aku gak?."
Ujung ujungnya mereka bisa menjawab kalimat yang sangat tidak diharapkan dan menyakitkan hati wanita, "kalau sudah tidak sayang nanti aku kasih tahu."
Nah lho!. Periiiih.
2. Anda akan kehilangan momen nikmatnya "diburu" dan merasa diinginkan.
Semua wanita mendambakan perasaan ini. Dan sejujurnya ketika pihak wanita yang menjadi lebih agresif dan berani mengatakan cinta lebih dulu, secara tidak langsung sang pria akan mulai terdidik menjadi pasif.
Pertanyaan berikutnya yang paling sering ditanyakan kepada saya adalah, "lalu bagaimana memberi signal kepada cowok idaman itu bahwa saya suka kepadanya?"
Duh, percayalah, meskipun tidak sesensitif wanita, pria juga punya rasa dan hati. Mereka akan tahu dan sadar kalau Anda membuka kesempatan untuk didekati lebih lanjut. Insting pemburu selalu bisa mendeteksi signal sekecil apapun.
Ini beberapa saran saya untuk adik-adik wanita yang sedang dalam proses incar-mengincar pria idaman;
1. Bersikap terbuka dan ramah, namun bukan vulgar dan menanyakan semua data pribadinya pada kesempatan pertama. Saya memahami betul betapa kepo'nya Anda, tapi sebelum bertanya lebih jauh, coba minum air putih dulu sambil mengingat-ingat artikel ini. Pria menyukai sisi misterius wanita.
Sikap wanita yang acuh-acuh butuh itu membuat mereka penasaran.
2. Miliki kehidupan pribadi yang menarik, dan jangan menTuhankan cowok idaman, apalagi masih dalam penjajakan. Maaf, terpaksa saya mengatakan menTuhankan, karena berdasarkan pengamatan pribadi, saya sudah melihat sendiri bagaimana seorang sahabat bisa membatalkan janji yang sudah disepakati lama, hanya karena sang cowok tiba-tiba menelepon dan ingin ngopi barang satu jam di depan.
Wah, kalau sikap wanita seperti ini, tidak usah heran lama kelamaan sang pria tidak akan pernah menghargai anda sebagai pribadi yang punya prinsip.
Janji kepada orang lain tidak bisa seenaknya dilanggar hanya karena sang cowok idaman tiba-tiba nongol dan mengajak ketemuan. Salah besar jika Anda menganggap bahwa dia kemudian tidak mau mengajak lagi. Tidak ada yang lebih memikat dan membuat penasaran hati laki laki ketika mendengar anda berkata," wah maaf.. tapi saya sudah punya janji. Mungkin lain kali."
Percayalah... dalam satu jam segera akan bermunculan SMS atau BBM yang berisi ajakan, " hmmmm.. bagaimana kalau besok, atau lusa ? atau kapan dong?"
***Jihaaa.... berbunga bunga deh....!
Selamat menikmati hari Minggu. Stay loving, be loving, be kind!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H