Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kalau Prabowo "Bocor" Melulu; Mengapa Pilih Hatta Rajasa?

18 Juni 2014   13:56 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:17 4549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal siapa yang menang dalam debat putaran kedua antara Jokowi vs Prabowo, ini menjadi sangat subjektif untuk dinilai. Pendapat saya Jokowi menang telak. Lha, dalam pertanyaan yang diajukan Prabowo, Jokowi mampu menunjukkan solusi yang jitu , antara lain soal angkutan laut dari Sabang sampai Merauke, yang memungkinkan transportasi antar daerah lancar, sehingga harga barang disemua daerah seharusnya hampir merata. Ini akan menjamin pembangunan yang merata bertumbuh diseluruh Indonesia.

Jokowi juga menjelaskan tentang Ekonomi Kreatif dengan begitu lugas , sehingga Prabowo sendiri mengakui dan mengatakan itu baik dan ikut menyetujui, bahkan melawan penasehatnya yang memberi masukan untuk tidak setuju dengan semua yang dikatakan Jokowi.

Soal pendapat pendukung Prabowo bahwa beliau yang menang, oh itu sah sah saja.... toh pada akhirnya yang akan menentukan the real winner sebagai pimpinan  yang lebih dipercaya rakyat adalah hasil pemilu nanti tanggal 9-July 2014.

Ketika  ditanya soal TPID, Prabowo malah gelagapan menjawab, dan pada hampir semua pertanyaan yang diajukan Jokowi, selalu ada embel embel..."APBN bocor yang sedemikian besar...", dan ditambahi penjelasan soal kekayaan negara yang hilang... (bocor lagi khan?.)

Atas dasar "Kebocoran" ini KPK malah sudah mengklarifkasi bahwa angka itu tidak pernah secara resmi di-released KPK. Gimana bisa bocor tujuh ribu-an triliun, kalau APBN nya saja tidak sebesar itu ?. Kalau bicara soal potensi, wah itu sama saja bicara soal dugaan dan khayalan. Semua di dunia ini bisa berpotensi menguntungkan dan merugikan.

Lagipula yang mengherankan sekali adalah klaim kebocoran APBN yang secara konsisten dikatakan Pabowo, tentu harus merujuk pada sepuluh tahun pemerintahan SBY, yang terus "membocori" dan merugikan negara.

Bicara soal SBY, tidak dipungkiri bahwa Hatta Rajasa ikut terlibat dan berperan besar didalamnya.  Hatta Rajasa menduduki jabatan mentri di berbagai departemen, dan sebagai puncaknya, beliau diangkat menjadi Mentri Koordinator Bidang Perekonomian, sebelum akhirnya mundur ketika masa kampanye akan dimulai, karena dipilih Prabowo menejadi Cawapres . Belum lagi melihat fakta bahwa Hatta Rajasa adalah besan SBY. Hemat saya  tentu HR memiliki kedekatan emosional  dengan SBY lebih daripada mentri lainnya.

Aneh saja  jika dikatakan bahwa IQ Prabowo adalah 152 (anggaplah ini benar), tapi tidak bisa menyederhanakan persoalan dan keprihatinan Prabowo; mengapa justru  Gerindra memilih berkoalisi dengan sumber sumber "kebocoran" ?.

Jika menurut Prabowo Indonesia terus mengalami kebocoran,  mengapa beliau justru memilih Hatta Rajasa sebagai Cawapres, yang nota bene adalah  mentri aktif dan ikut terlibat dalam berbagai keputusan SBY sebagai Presiden selama dua periode ?.

Bahkan koalisi partai yang dipilih Prabowo, semuanya adalah bekas teman koalisi Partai Demokrat dibawah kepemimpinan SBY, yang dianggap Prabowo tidak berhasil, karena "bocor melulu".

Tidak perlu berdebat banyak soal hal hal yang lain, tapi bagi saya, keputusan Prabowo memilih Hatta Rajasa adalah "kebocoran" terbesar yang dilakukan beliau sendiri dalam upayanya memenangi Pilpres 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun