Banyak media memberitakan tentang permohonan anda kepada Presiden kami. Mulai dari gaya menekan, agresif, bahkan sampai sudah kebablasan mengait ngaitkan bantuan kemanusiaan Tsunami dengan permohonan grasi.
Sesungguhnya nyawa tidak dapat diukur dengan uang. Maaf, tidak peduli seberapa besar anda pernah membantu kami, itu tidak mungkin kami barter dengan jiwa jiwa muda yang melayang karena narkoba. Kami mencintai generasi muda kami.. sama seperti anda juga.
Jika saja ada hal lain yang bisa kami lakukan.. sebagai tetangga yang pernah menerima kebaikan hati negara anda, tentu kami akan upayakan. Tapi tidak membarter bantuan dengan nyawa warga kami.
Kami sadar dan tidak menulikan telinga dengan kesedihan anda. Kami ikut bersedih.. bahkan sama sama terluka kita harus kehilangan banyak nyawa karena benda haram ini.
Tony dan Julie.. usaha keras anda berdua, kenapa bukan ditujukan untuk warga anda agar jangan membawa racun narkoba ke negri kami dan membunuh tetangga sendiri?
Anda berdua meminta Jokowi untuk mengasihani dua terdakwa asal Australia. Kami juga meminta anda untuk mengerti. Tolonglah memahami bahwa yang kami pertaruhkan adalah jutaan jiwa, bukan hanya dua!.
Soal mengait ngaitkan bantuan bencana Tsunami dengan pemberian grasi, meski sangat jengkel dan tersinggung, saya masih menganggap itu suatu "slipped of tongue".. biasanya bicara kebablasan sering didorong oleh emosi berlebihan. Siapa saja bisa melakukan itu dengan tidak sengaja saking semangatnya ingin menekankan sesuatu hal yang dirasa penting.
Meski tersinggung, saya pribadi menyerukan sudahlah kita memperpanjang urusan pengumpulan coin. Kalau Julie sudah mengatakan itu kebablasan, mari kita beri maaf saja dan berharap agar hubungan baik negri kami dan anda terus terpelihara.
Tetangga memang sering nyinyir, tapi dengan tetangga pula kita merasa dekat dan mengalami banyak hal bersama, saling menolong, saling mengingatkan.
Tony dan Julie.. bantuan tidak selamanya harus berupa uang dan barang. Ada kalanya itu datang dalam bentuk pengertian. Kalaulah boleh saya meminta.. tolonglah untuk mengerti bahwa keputusan ini bukan sesuatu yang kami inginkan, namun perlu kami lakukan demi menyelamatkan generasi kami di masa depan.
Sebagai dua orang cerdas tetangga kami, rasanya agak sedikit sungkan bagi kami untuk mengatakan.. please stop trying, it's not working anymore. Enough is enough.