Mohon tunggu...
Bene Waluyo
Bene Waluyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - wirausaha

pemulung kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Kostrad di New York

28 September 2020   22:04 Diperbarui: 28 September 2020   23:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang penumpang wanita berumur sekitar 60 tahunan, yang mengenakan jaket warna kuning lusuh memakai tutup kepala (kupluk) hitam, dengan santainya berjalan melewati tempat pemeriksaan barang arah menuju pintu keluar di Bandara Internasional John F Kennedy (JFK) - New York, Amerika Serikat, sebelum akhirnya dihentikan oleh seorang wanita petugas CBP (US Customs and Border Protection), untuk diperiksa barang bawaannya.

Petugas CBP, ini kalau di Indonesia disebut Bea Cukai, memang sangat punya kewenangan untuk memeriksa barang bawaan penumpang dari luar negeri. Banyak barang-barang, terutama makanan, yang legal di negara asalnya, bisa jadi terlarang untuk masuk negara lain, dalam hal ini Amerika Serikat. Demikian juga yang terjadi dengan wanita bertampang Afro-Amerika tersebut yang baru datang dari Jamaika.

Hampir seluruh tas yang dibawa dibuka dan diperiksa satu-persatu isinya. Banyak yang akhirnya terpaksa dibuang ke tempat sampah besar yang memang disediakan di sana. 

Terutama daging mentah dan buah-buahan yang memang dilarang untuk dibawa masuk begitu saja karena dikhawatirkan akan membawa hama, penyakit, virus, atau bakteri yang berbahaya. Kekhawatiran itu tidak berlebihan, terbukti ketika kegiatan pemeriksaan berlangsung, ada kecoa yang keluar dari salah satu bungkus makanan tersebut.

Ini jadi lucu, ketika hampir semua makanan yang dibawa penumpang dari luar negeri berhasil dicegah untuk masuk ke Amerika Serikat, ternyata petugas CBP di bandara itu malahan tidak berdaya mencegah masuknya kecoa ke wilayah mereka, kecoa-kecoa itu dibiarkan begitu saja berjalan santai mencari tempat bernaung baru di New York. Sepertinya kecoa itu punya kenalan orang dalam, hehe...

kostrad-di-ny2-copy-5f720742097f3638de6f0b52.jpg
kostrad-di-ny2-copy-5f720742097f3638de6f0b52.jpg
Namun ada yang lebih lucu dan menarik lagi dari potongan adegan di acara televisi semi dokumenter "To Catch A Smuggler" di National Geographic channel itu, terutama untuk kita penonton Indonesia. 

Ketika diperhatikan, penutup kepala semacam kupluk yang dipakai oleh wanita tersebut ada lambang yang tidak asing lagi, yaitu gambar baret hijau dengan logo cakra serta pisau komando dan dibawahnya bertuliskan KOSTRAD! (lihat foto dan videonya).

Jika kejadiannya di Bandara Internasional Changi atau Don Mueang, kupluk berlogo Kostrad tersebut masih sangat mungkin bisa ada di sana. Tapi kali ini dipakai oleh seseorang yang berjarak lebih dari 16.000 km jauhnya dari markas Komando Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) tersebut? Sungguh sebuah kebetulan yang menarik ya... Bagaimana bisa ibu itu mendapatkannya? Dunia ini makin "sempit" saja.

Untungnya, ini khas orang Indonesia banget yang selalu ada untungnya, jadi untungnya ibu pembawa makanan-makanan terlarang tersebut tidak ditahan. 

Petugas CBP hanya memberinya peringatan agar lain kali tidak berbuat seperti yang barusan dia lakukan. Bayangkan jika gambar yang kita lihat adalah petugas keamanan Amerika Serikat sedang menahan seseorang yang memakai kupluk penutup kepala berlambang salah satu pasukan elit militer Republik Indonesia...? Semoga tidak akan pernah terjadi... :) [b\w]


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun