Bisik bisik kecil di tengah kota manis eÂ
Di tengah laut  suara ombak dan nyayian
Gemuru nan indah, daun-daun gugur
Di tepian pantai sambil menyambut matahari
Pulang pada semesta.Â
Kau bercerita tentang sebuah perjalanan
Ketika mendayung sebuah sampan di tengah
Laut, ketika bapak di panggil pulang dan ibu
Mengajarkan kita kuat seperti pohon sagu
Pagi itu sebelum pulang kau dudukÂ
Sambil membaca sebuah buku tentang pesan-pesan dari Tuhan, pesan-pesan dari alam semesta, dan berterima kasih kepada bunga-bunga yang mekar indah di taman.Â
Laut sudah mengantarkan mu pulang
Laut sudah mendengarkan semua tangisan
Ketika kau bercerita pada batu karang
Pada semua yang melihat air matamu.Â
Perjalanan mu masih panjang
Belajar mendayung sampan sendiri
Bercerita pada laut dan batu karang
Suara tangisan mu harus lebih kuat dari ombak, ketika kau menangis sandaran-sandaran pada gelombang yang kuat terus memelukmu yang patah.Â
Kau harus maknai sebuah perjalanan
Yang mengantarkanmu pulang
Setelah sekian lama kau mendayung
Sebuah sampan yang ilang arah di tengah laut.Â
Bapak dan ibu kini aku sudah merdeka
Ketika kalian sudah tenang disana
Buku-buku menjadi tempatku pulang
Ketika semua merasakan kesepian
Kini semua yang hilang, pergi bersama laut
Dan nyanyian Mazmur tidak lagi terdengar romantis, ditelinga yang setiap malam tidur dalam pelukanmu.Â
_ Bendri niay ambon 2024
Mahasiswa universitas Patimura ambon, prodi pendidikan guru sekolah Dasar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H