Mohon tunggu...
Bendri Niai
Bendri Niai Mohon Tunggu... Seniman - Penulis muda Maluku

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Kelana

15 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 15 Maret 2024   15:24 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKU KELANA

Hai...
nama aku kelana seorang anak murah senyum
aku lahir paling pertama tentu anak pertama
dari 5 bersaudara, aku satu-satunya perempuan.
cita-citaku adalah menjadi seorang guru muda
itulah impianku dari kecil menjadi seorang guru.
ayahku adalah petani, dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga.
sejak kecil kami sudah diajarkan untuk menjadi manusia tangguh
kita sering memetik buah dan memanen sayur di kebun ayah.
kita bangga makan hasil dan keringat dari tubuh ayah.
seiring waktu berjalan aku ingin mengejar impianku
walaupun ayahku hanya seorang petani, jangan berpatokan pada itu.
kelak aku berjalan menuju tujuan itu, sekian dari purnama
rembulan akan abadi pada dua bola ayah dan ibu.

aku kelana ketika ibu dan ayahku melepas jiwa dan harapan
ketika aku hendak pergi mencari ilmu di tenah orang.
kuliah di Swiss adalah impian saya dari kecil
Dengan giat saya belajar akhirnya saya mendapatkan beasiswa di
universitas ternama di Swiss, surga kecil yang saya impikan.

selang waktu beberapa tahun saya di Swiss tak terasa aku sudah semester
6 tinggal beberapa semester lagi saya selesai, tentu ini menjadi sebuah impian terbesar dalam diri saya, ibu dan ayah sehat-sehat
bentar lagi anakmu selesai, tak pandang bulu dia dari keluarga seperti apa dengan ekonomi seperti apa.  semoga cerita ini kita temukan di kelana-kelana, yang sedang berjuang memeluk tubuh mereka sendiri. semoga cerita ini menjadi sandaran kekuatan seorang anak yang kuat memeluk lukanya dan raganya tetep hidup untuk merdeka.

b.niai Ambon 2024
(kelana hanya cerita fiksi);

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun