Mohon tunggu...
Benedectine Dicha
Benedectine Dicha Mohon Tunggu... -

Mahasiswi FISIP UAJY'15

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Nasib Jurnalis di Masa Depan

7 Februari 2018   19:05 Diperbarui: 7 Februari 2018   19:06 1983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit shutterstock.com

Jurnalisme Masa Depan

Di era digital sekarang ini, tentu setiap orang bisa menjadi jurnalis. Bahkan jurnalis juga dituntut untuk memiliki banyak skill selain menulis. Walaupun semua orang bisa menjadi jurnalis dan memproduksi multimedia, tapi tak semua orang mempunyai kemampuan atau teknik dari jurnalisme.

Jurnalisme masa depan akan semakin berkompetisi. Jurnalis dituntut untuk bisa menjalankan koding untuk membuat web. Tentu saja itu bisa terjadi pada jurnalisme di masa depan. Tak hanya mampu dalam hal koding, tapi jurnalis akan menjadi jurnalis bisnis. Jurnalis dituntut untuk bisa juga menguasai ilmu teknik informasi.

Jurnalis dan bisnis? Hal tersebut sangat bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik. Di mana dalam Kode Etik Jurnalistik mengharuskan jurnalis harus independen (berdiri sendiri, tak memihak siapapun). Balik lagi akan era digital dan perkembangan di masa depan. Semua akan kehilangan esensi jurnalismenya. Itu lah faktanya di masa depan nanti.

Banyak jurnalis yang akan membuat berita dan memproduksi berita dengan mengunggah ke akun media sosial Youtubedan Instagram. Keuntungan yang di dapatkan juga sangat mengiurkan. Sekali mengunggah berita di akun Youtube misalnya, bayaran atau gaji yang diterima akan lebih besar daripada menulis di media cetak.  

Tak ada jurnalis yang idealis di masa depan. Tak hanya menulis, kemampuan memproduksi multimedia juga diharuskan bisa, seperti mampu mengedit dan membuat video, fotografi, membuat animasi dan infografik. Mengapa harus bisa? Karena jurnalis modern dan di masa depan akan lebih banyak bermain menggunakan drone dan infografik seperti media Tirto.id karena lebih menarik dan tidak membosankan. Tentu, generasi milineal akan lebih menyukainya.

Ini podcast aku terkait artikel aku ini, kalian bisa klik link ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun