Mohon tunggu...
Benato Alviano
Benato Alviano Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Explore, Seek, and Preserve

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Sebagai Pendorong Ekonomi dan Pariwisata di Indonesia

17 Desember 2022   11:33 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kopi, salah satu minuman yang digemari banyak kalangan dan juga bisa diminum kapan saja. Banyak masyarakat yang menyukainya meskipun terasa pahit, akan tetapi dengan banyak campuran dan olahan menghasilkan banyak variai yang dapat diminum sehingga tidak membosankan. Umumnya kopi disajikan dengan cara menghaluskan biji kopi hingga menjadi bubuk setelah itu diseduh, atau orang hanya membeli kopi sachet jika ingin sekedar meminum sesuatu yang berasa kopi. Minuman ini juga banyak mengandung caffeine sehingga efek yang ditimbulkan dari meminum minuman ini adalah detak jantung berdebar cepat sehingga dapat membuat konsentrasi meningkat dan mengatasi ngantuk. Akan tetapi konsumsi berlebihan juga tidak baik untuk tubuh karena dapat mengganggu waktu tidur.

Pada umumnya jenis kopi dibagi menjadi 2 yaitu :

Robusta.

Kopi jenis ingin biasanya memiliki tingkat kepahitan yang sangat tinggi serta kadungan kafein yang sangat banyak dalam sajian yang sedikit. Biasanya kopi ini dijadikan sebagai blends atau sebuah dasar untuk segala campuran berbagai minuman.

Arabika.

Berbeda dengan kopi robusta, kopi ini biasanya memiliki kualitas yang lebih tinggi serta perawatan dan penanaman yang lebih terawat. Hal ini disebabkan karena rasa yang dihasilkan oleh kopi ini berasa lebih asam, memiliki sedikit rasa buah dan kandungan kafein yang tidak sebanyak jenis robusta. Sehingga kopi ini dapat dinikmati dengan tidak menggunakan campuran lain.

Berbicara mengenai komoditas ini, begitu banyak peluang yang dapat dihasilkan dari kopi terutama dari Indonesia sebagai produsen. Puncaknya pada tahun 1984 Indonesia menjadi peringkat satu dalam ekspor kopi berjenis robusta mengalahkan Amerika dan Kolombiadalah pangsa pasarnya. Namun seiring berjalannya waktu banyak negara yang menduduki peringkat teratas dan menggeser posisi Indonesia seperti negara Brazil dan Vietnam. Meskipun saat ini Indonesia berada di posisi 4 dibawah negara Kolombia, permintaan di pasar internasional masih sangat banyak terutama ekspor ke negara Uni Eropa, Amerika, dan Jepang. Dengan adanya pangsa pasar yang besar ini mendorong perekonomian para petani di Indonesia.

Hanya mengandalkan ekspor saja tidak cukup dalam memaksimalkan pendapatan para produsen petani kopi di Indonesia, serta potensi ancaman dari luar seperti adanya persaingan baru  yang dapat menyebabkan fluktuasi komoditas ini. Dalam hal ini hal yang dapat dikembangkan adalah daerah penghasil kopi tersebut. Daerah penghasil kopi di Indonesia sangat lah melimpah, akan tetapi hanya sedikit daerah yang memproduksi kopi tersebut dalam jumlah banyak dengan kualitas yang bagus seperti :

1. Sumatera Utara

2. Jawa Timur

3. Bengkulu

4. Lampung

5. Aceh

6. Bali

7. Toraja

8. Flores

Selain menghasilkan kopi, daerah-daerah ini juga diharapkan mampu dalam mengelola industri pariwisata. Karena potensi dari pariwisata sendiri memiliki dampak yang bisa dibilang sangat besar apabila dikelola dengan baik, adapun beberapa daerah di Indonesia yang memiliki daerah perkebunan kopi yang dikelola bersama wisata sebagai berikut :

1. Wisata Kopi Kledung, yang berada di daerah Temanggung. Pengunjung dapat menikmati kopi dengan pemandangan alam yaitu pegunungan Sumbing dan Sindoro.

2. Kebun Kopi Banaran, yang berada di daerah Semarang. Kebun kopi kali ini cocok menjadi wisata keluarga karena area tempat yang luas sehingga memungkinkan kegiatan di kebun kopi.

3. Kopi Gayo, Aceh. Daerah yang terkenal dengan kopi arabikanya di Indonesia, ketika berkunjung Gayo menawarkan sebuah pengalaman mulai dari memanen, mengolah dan menikmati kopi dengan pemandangan Danau Lut Tawar.

Kopi Kintamani, Bali. Kegiatan di daerah ini adalah melakukan perjalanan wisata kopi di desa yang dijuluki "Banjar Kopi". Serta pengunjung juga dapat menikmat sebuah pemandangan Gunung Batur.

Kebun Kopi Malabar, Jawa Barat. Terletak di ketinggian 1.400-1.800 mdpl sehingga sangat cocok dengan udara yang dingin pengunjung yang datang dapat menikmati kopi hangat sekaligus menyaksikan proses pemanenan kopi.

Itulah daerah-daerah yang selain menghasilkan kopi juga memiliki sebuah wisata sendiri di daerahnya, kira-kira mana dari daerah tersebut yang nantinya akan menjadi pelopor banyak destinasi wisata berbasis perkebunan kopi di Indonesia ya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun