Mohon tunggu...
Benardo Sinambela
Benardo Sinambela Mohon Tunggu... -

Memulai belajar menulis dan mengekspresikan diri gagasan pikiran melalui tulisan-tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Secerca Harapan untuk Danauku "Danau Toba"

8 Juli 2014   22:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:58 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto : Danau Toba

Di detik-detik tekhir sebelum pemilihan presiden ini, saya mencoba untuk berjalan-jalan ke kabupaten di pinggiran danau toba, tepatnya kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Perjalanan kami dalam rangka sosialisasi Pasangan capres-cawapres No. Urut 2 yaitu Jokowi-JK. Sebentar terlihat masyarakat ramah, berbudaya dan tegas seperti orang batak pada umumnya, namun sebagai orang yang pada saat itu kami mengerjakan kerja-kerja politik, maka kamipun telah mempelajari peta politik terlebih dahulu disana, memang PDI-P hanya memperoleh 2 kursi DPRD Tobasa dan total perolehan jumlah kirsi dari partai pendukung Jokowi-JK adalah 12 kursi dari total kursi DPRD Tobasa 30 kursi. Dari data di atas, sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan siapa yang di unggulkan di daerah ini, selain itu juga kita bisa melihat penyebaran alat peraga kampanye disana memang di dominasi oleh pasangan Prabowo-Hatta.

Dari data-data di atas, sebenarnya kami sudah meyakini bahwa sosialisasi disana akan susah, tetapi kami tetap bertekat harus turun dulu kelapangan, tidak boleh menyerah di awal, dan kami putuskan turun kelapangan dan menyerap isu-isu yang berkembang disana.

Dengan semagat yang berkobar-kobar, dan dengan segala keterbatasan yang kami miliki sebagai Relawan (Barisan Relawan Jokowi Presiden Kita - BARA JPK) kamipun sanpai di tujuan dengan agenda pertama meyerap isu-isu berkembang di masyarakat terlebih dahulu. Kamipun sangat kaget mendengar ada tiga isu yang sangat polupler disana, sebenarnya isu ini dikemas tidak jauh beda dengan isu-isu yang dibangun secara nasional, persamaannya adalah "mengada-ada" dan "tidak terbukti" bahkan sangat dekat dengan "fitnah" tapi kemasannya kemasan lokal.

Ada empat isu yang kami himpun antara lain : 1. Prabowo "katanya" membina salah satu cicit dari Op. Raja Sisingamangaraja XII, 2. Prabowo "katanya" yang memperjuangkan danau toba jadi kawasan Geopark Dunia, 3. Prabowo "keluarga kristen" dan pasti akan berpihak kepada orang batak yang mayoritas kristen protestan, dan 4. Prabowo telah jiarah dan berkunjung ke makam Op. Raja Sisisngamaraja XII sedangkan Jokowi tidak pernah". Inilah isu yang paling banyak dibicarakan masyarakat disana dan tentunya masih banyak isu-isu yang lain, tetapi yang saya fokuskan disini adalah isu yang sangat menyedot perhatian masyarakat lokal.

Saya akan mencoba berargumen tentang 4 hal di atas :

1. Prabowo "katanya" membina salah satu cicit dari Op. Raja Sisingamangaraja XII.

Mendengar isu yang satu ini, bulu kuduk saya langsung merinding jantung saya berdebar, betapa tidak? saya adalah salah satu garis keturunan dari marga Sinambela yang sama dengan Oppu i, sontak keingin tahuan saya sangat tinggi dan dalam hati saya berkata "kenapa saya tidak tahu?". Saya pastinya tahu ini dari dulu karna saya sangat aktif di punguan Naposo Sinambela Sumut dan bahkan yang menjadi ketuanya adalah saya. Namun saya berfikir mungkin informasi yang saya dapat masih kurang. Untuk memastikan itu, maka saya langsung menghubungi bapak uda Raja Tonggo Tua Sinambela (Cicit Op. Raja Sisingamangaraja XII) untuk memastikan kebenaran isu ini dengan harap-harap cemas ini hanyalah isu saja dan tidak benar. Ternyata, pada hari selasa tepatnya pukul 12.00 Wib saya berhasil mendapatkan jawaban dari beliau yang membuat saya lega tetapi sekaligus memacu emosi saya, jawabannya adalah "sepengetahuanku tidak ada appara". Perlu saya jelaskan bahwa uda Raja Tonggo Tua Sinambela ini adalah cicit Op. Raja Sisingamangaraja XII, jadi apapun informasi yang ingin anda ketahui tentang Op. Raja Sisingamangaraja XII, yang terpercaya adalah informasi dari bapak uda ini. Dengan jawaban di atas, maka bisa dipastikan isu ini tidak benar adanya atau kalau kita biasa sebut adalah "fitnah" keturunan raja yang dimana tim yang berkepentingan ingin mengambil keuntungan politik dengan tujuan memperoleh keuntungan dari suku batak.

2. Prabowo "katanya" yang memperjuangkan danau toba jadi kawasan Geopark Dunia.

Untuk  isu yang kedua ini, mungkin saya tidak dapat berargumen tau mungkin kalau saya berargumen, maka akan sangat panjang pembahasannya. Tetapi saya ingin menjelaskan bahwa danau toba menjadi kawasan GeoPark Dunia itu adalah hasil dari perjuangan bangsa batak sendiri. Akhir-akhir ini para putra-putri batak banyak melakukan diskusi tentang pelestarian danau toba, dan saya orang yang boleh dibilang aktif dalam diskusi-diskusi dan selalu melihat perkembangan danau toba. Sepanjang sepengetahuan saya danau toba dirusak oleh perusahaan "pt. aquafrm" dan "pt. tpl dulu indorayon" yang menyebabkan stabilitas dan kualitas air danau toba buruk akibat bio kimia dan penebangan hutan. Mungkin pola isu ini dikemas tidak jauh beda dengan UU Desa dan Pembebasan TKI "Wilfrida" yang di klain oleh Prabowo dan itu dibantah oleh Budiman Sujatmiko dan Migran CARE. Memang isu yang satu ini tidak poluler di nasional dan hanya di enduskan oleh para pendukung Prabowo di daerah, tetapi kita perlu orang yang berkapasitas untuk membantahnya.

3. Prabowo "keluarga kristen" dan pasti akan berpihak kepada orang batak yang mayoritas kristen protestan.

Yang ingin saya jelaskan pertama adalah, jika dikatakan orang kristen adalah mereka yang percaya dan taat kepada ajaran Yesus Kristus. Salah satu ajaran-Nya adalah "kasih". Jadi dapat kita simpulkan bahwa orang yang dalam kehidupannya tidak menjalankan kasih itu, maka itu bukanlah gambaran hidup orang kristen, siapa yang harus kita kasihi? yaitu adalah "mengasihi Allah", "mengasihi sesama" dan "mengasihi segala makhluk dan alam semesta ciptaan Allah". Dari isu kedua ini, tampak sangat jelas disisi mana kepentingannya yang ingin mereka peroleh, lantas dimana sisi kebohongannya? ini dia bahwa mereka selalu tidak konsisten! berbeda tempat berbeda pulak stetemennya, di nasional jelas FPI dan PKS, secara nasional mereka menyebut "kaum islami" atau menyebut "jokowi kafir" dengan tujuan mereka mendapat dukungan dari penduduk mayoritas Indonesia. Mungkin banyak lagi "fitnah" kepada Jokowi yang dikemas secara nasional tetapi diputar balikkan di daerah mayoritas kristen.

4. Prabowo telah jiarah dan berkunjung ke makam Op. Raja Sisisngamaraja XII sedangkan Jokowi tidak pernah".

Konsep ini sama seperti yang dilakukan oleh Jokowi di beberapa tempat di tanah air, mengunjungi makam tokoh-tokoh pemuka agama dan tokoh-tokoh adat dengan tujuan sila turahmi dan mencari dukungan dari para simpatisan tokoh dan daerah yang dia kunjungi. Namun ada yang berbeda perihal kunjuangan  yang dilakukan Prabowo kemakam Op. Raja Sisingamangaraja XII, saya ingat betul hari dimana beliau datang ke toba samosir, karna saat itu, saya ikut menjadi rombongan tim Gerindra DPC Tobasa, dan boleh dibilang saya sangat tau betul tujuan dan rute perjalanan Prabowo, dan dala acara temu kader Gerindra Tobasa, saya menjadi slider pada saat Prabowo memaparkan 6 program aksi Gerindra, semntara pada saat ke makam Op. Raja Sisingamangaraja XII saya sempat memintakan Op. Barezi Sinambela (penjaga makam) dan bapak uda Raja Tonggo Tua Sinambela (cicit Op. Raja Sisingamangaraja XII) untuk berfoto bersama di makam sesaat setelah bapak Prabowo melaksanakan ziarah. Pada waktu itu Prabowo datang ke tobasa pada tanggal 19 Oktober 2013, beliau sampai di bandara silangit pagi hari kira-kira pukul 10.00 Wib dan melanjutkan agenda utamanya ke laguboti yaitu peresmian Hotel Sere Nauli milik salah satu saudara pengacara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yaitu Duma Hutapea, SH kemudian setelah selesai acara peresmian dan memberikan sambutan, dilanjutkan dengan temu kader Gerindra Tobasa di Tio Convention Hotel Sere Nauli Hotel Laguboti yang baru saja diresmikannya, kemudian sore harinya beliau melaksanakan ziarah ke makam Op. Raja Sisingamangaraja XII di sopo surung balige. Yang mau saya soroti disini adalah bahawa secara pribadi saya sangat senang, tetapi mari kita lihat sisi pencitraannya, bahwa bapak Prabowo masa itu telah berkampanye sebagai calon presiden dan hal lain bahwa beliau datang berziarah hanyalah sebatas sekalian lewat atau mumpung lagi di tobasa, kenapa? karna pada saat itu, salah satu orang yakni sekretaris DPD Gerindra sumut sibuk untuk memasukkan agenda berziarah ke makam, dan terlihat ada beberapa orang yang tidak setuju dan jelas bahwa sebelumnya agenda itu tidak ada dalam agenda resmi Prabowo ke tobasa, tetapi karna melihat komuditi politiknya, diputuskanlah beliau berziarah ke makam kurang lebih 20 menit disana lalu bertolak ke bandara silangit.

Disisi lain, kita lihat kedatangan Jokowi ke tobasa pada tanggal 25 November 2013 dalam rangka memberikan ceramah berthema "Kepemimpinan yang Efektif: Pengalaman Memimpin di Solo dan Jakarta" di Kampus IT-DEL lagu boti milik bapak Jend. TNI (Purn) Luhut Panjaitan. Pada masa itu Jokowi hanya beragenda ingin berbagi pengalaman dan memberikan pendidikan kepada putra-putri batak yang kuliah dikampus tersebut, jadi belum dicalonkan sebagai capras dan bahkan pada saat berada di pasar tradisional lagu boti ratusan orang yang simpatik kepada Jokowi meneriakkan agar beliau menjadi presiden, tetapi beliau membalas dengan senyuman saja. Disisi lain kedatangan Jokowi kita lihat terkesan rahasia dan tidan bertebaran spanduk seperti halnya Prabowo, namun tetapi antusias masyarakat lebih tinggi pada saat itu. Kemudian setelah memberikan ceramah di TI-DEL beliau bertolak langsung kejakarta dari bandara silangit.

Mari kita lihat perbedaan kedatangan kedua tokoh diatas yang saat ini telah mencadi capres, ada perbedaan yang sangat mencolok yakni Jokowi datang untuk memberikan "Ilmu" kepada puta-putri batak di tobasa, sementara Prabowo datang untuk "meresmikan hotel", kedua Jokowi datang tanpa "spanduk" sementara Prabowo dengan banyak "spanduk" bertuliskan "Gerindra Menang, Prabowo Presiden".

Selanjutnya para pembaca boleh menyimpulkan sendiri setelah membaca tulisan argumen saya di atas.

Nah... Kenapa saya mengambil judul "Secerca Harapan Untuk Danau Toba"? mungkin para pembaca bingung, tapi akan saya jawab dengan jawaban yang tentunya sangat berkaitan dengan tulisan diatas terutama dengan poin nomor 3.

Ada kata orang bijak mengatakan demkikian "Pengalaman adalah guru yang terbaik", dari kata tersebut kita boleh menginterprentasikan bebeda beda, namun interprentasi yang mau saya katakan adalah bahwa "Jika anda ingin melihat kwalitas dan integritas seseorang, maka lihatlah dari pengalaman sepanjang hidupnya, maka dari situ kita melihat mana yang layak dijadikan pemimpin" .

Mengacu pada alinea diatas, maka mari kita lihat rekam jejak para capres kita ini yang mana yang talah melakukannya dan membuktikan pelestarian yang benar-benar untuk lingkungan hidup yang sehat. Jokowi di jakarta telah memperbaiki waduk Pluit dan Ria-Rio dari yang dulunya tempat kumuh, bau, jorok dan kotor sekarang telah menjadi ruang publik yang sehat dan bersih, bahkan sudah menjadi tempat wisata lokal sekedar untuk bersantai dan bercanda gurau dengan keluarga dan atau tempat olah raga dan menghirup udara segar. Lalu kita kaitkan dengan visi, misi Jokowi-JK tentang lingkungan hidup, dalam debat capres terakhir beliu mengatakan harus ada keseimbangan antara lingkungan, teknologi dan kesejahteraan, karna beliau mengatakan alam kita bukan hanya untuk kita saat ini, tetapi akan kita wariskan untuk anak cucu kita di masa depan dan perlu kita wariskan dengan kondisi yang baik dan seimbang.

Jika waduk saja di perbaiki apalagi Danau Toba yang tanpa di rekayasa saja sudah indah, dan Danau ini adalah ciptaan Tuhan dan saksi peradaban alam. Saya sangat meyakini bahwa Jokowi punya konsep luar modern untuk menjaga kelestarian danau-danau di seluruh Indonesia dan orang-orang disekitarnya akan sehat dan akan sejahtera.

Danau Toba adalah warisan nenek moyang bangso batak kepada kita saat ini, dan sebagai saksi peradaban bangsa batak secara khusus, karna dipinggir danausana (bakkara) Op. Raja Sisingamangaraja XII menggerakkan perlawanan terhadap bangsa Belanda yang memperbudak bangsa Batak. Setelah bakkara dimusnahkan belanda, maka tidak ada yang tersisa saat ini, mulai masa itu, Oppu i bergerilya kemana-mana, demi mengusir penjajah tanpa mau berkompromi, kemudian gugur di dairi pada 17 Juni 1907 tepat di umurnya yang ke 62 tahun.

Kalau bicara keteladanan pemimpin, semua orang ingin seperti Op. Raja Sisingamangaraja XII, ulet, kerja keras, berkharisma, berbaur dengan masyarakatnya dan tidak mau berkompromi kepada penjajah sampai akhir hidupnya. Dia bukan tipe pemimpin yang gagal dan melarikan diri disaat rakyatnya mengalami krisis dan pembantaian, dia adalah pemimpin panutan seluruh bangsa Batak saat ini, namun belum ada satupun dari mereka yang bisa memimpin seperti Op. Raja Sisingamangaraja.

Siapakah dari kedua capres ini yang seperti Op. Raja Sisingamangraja XII? saya bilang "JOKOWI", di puji tidak melayang, di fitnah tidak tumbang.

Maka kita sampailah kepada kesimpulan bahwa kita butuh pemimpin yang seperti Op. Raja Sisingamangaraja XII yang selalu bersama rakyatnya, yang selalu mengatakan "Kita Pasti Bisa" buka "Saya Pasti Bisa Memperbaiki Indonesia", dan orang Batak pastilah memilih JOKOWI-JK No. 2. Semoga teman-teman di Tapanuli tidak mudah termakan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.

Horas...!   Horas...!   Horas...!

14048108332069558142
14048108332069558142

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun