Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Interview Session: Tommy Pratomo, Saksofon dan Talenta Tersembunyi

28 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 29 Juni 2021   09:42 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap seniman pasti mempunyai tokoh idolanya. Semacam panutan, dimana mereka bisa mengambil inspirasi . "Pemain saksofon yang menginspirasi gue itu Gerald Albright, Moze Parker terus ada lagi Canonball Alderly,Paul Desmud, Dirk Wallum, ada Mashey Washington, Terrence Martin, Brynson Cookk. Itu siy nama-nama itu yang menginspirasi gue secara role model, dan karyanya. Secara decision lifenya, secara how they play. How they build the band, dan lain-lain sihh".

Dok.Tomy Pratomo
Dok.Tomy Pratomo
Jika suatu saat bisa berkolaborasi dengan musisi luar negeri. Tommy ingin berkolaborasi dengan sejumlah musisi luar negeri. "Gue pengen kolaborasi sama Terrence Martin soh, atau Gerald Albright. Dua itu siy, karena jujur, gue kenapa milih alto saksofon karena Gerald Albright. Dan belakangan ini gue suka banget sama production musicnya Terrence Martin dan apapun yang dia kerjain. Kayak dia bikin labumnya Kendrick Lamar, dia juga kolab sama David Sanborn. Which is legend didunia saksofon dan jazz. Kira-kira mereka siy".

Lewat saksofon, Tommy menemukan dunia lain dalam dirinya yang selama ini tersimpan rapat. Ia bukan saja menjadi session player, tapi juga membuat blantika musik Indonesia lebih berwarna. "Kedengarannya klise sih, tapi dengan bermain musik, gue bisa menembus semua lapisan masyarakat. Gue bisa temenan sama siapapun, karena saksofon gue bisa jalan-jalan sampai keluar negeri. Gue nggak pernah nyangka kalau akan sejauh ini, bisa ketemu orang baru, bahkan lingkungan baru", ujar Tommy yang pernah menjadi juara satu kompetisi World Championship Folklore International, untuk kolaborasi musik tradisional dengan saksofon di Bulgaria, tahun 2018 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun