Bunyi raungan gitar yang terdistorsi, membuat setiap jiwa yang mendengarnya tergugah. Bagi penikmat music rock, pastilah setuju jika suara gitar Jikun adiktif, serta membawa fantasi pendengarnya pada dunia rock n roll milik Jikun. Suara gitarnya membawa memori menuju sebuah perjalanan panjang, yang bernama angan. Satu demi satu pengalaman dikepala kita, seperti dikuliti. Pengalaman itu lalu keluar dalam wujud nada. Menyatu bersama irama dari permainan gitar seorang Jikun.Â
Sosok pria yang kedua tangannya ditutupi tato sleeve ini, merupakan gitaris dari /rif dan Jikunsprain. Sulit membayangkan bila Jikun tidak ada di dua band rock ini. Sebab image rock n roll begitu melekat dibenak penikmat music indonesia.Â
Belum lagi Jikun yang selalu memakai atribut serba hitam dan sepatu boots ala glam rock. Niscaya dari kejauhan sudah memancing indera penglihatan kita untuk melirik. Yang membedakan band /rif dengan Jikunsprain adalah, bila di /rif Jikun harus membagi idealismenya dengan empat personel lainnya. Sedangkan Jikunsprain, adalah projek idealis Jikun, dimana ia memegang kendali secara penuh.
Jikun memiliki andil yang besar di peta music Indonesia. Dirinya bersama band /rif merupakan, band pertama di Indonesia yang menjadi artis besutan Sony Music Indonesia.Â
Beberapa waktu silam, saya berkesempatan mewawancarai Jikun ditengah kesibukannya mempromosikan buku komik miliknya. Dengan sampul yang berwarna hitam, dan ilustrasi Jikun sedang bermain gitar, membuat tampilannya terlihat klasik. Raut wajah Jikun, di cover buku yang meresapi permainan gitarnya seperti menjadi penanda kalau ia dan gitarnya menyatu. Tak terpisahkan. Jikun lalu bercerita tentang buku komiknya.
 "Bara Dalam Bait itu buku kumpulan cerita perjalanan karir saya maen gitar, dari saya amatiran sebagai gitaris kamar dan menjadi gitaris professional".
Penamaan judul komiknya, ternyata juga memiliki arti tersendiri. "Maksud dari Bara dalam Bait di judul ini memiliki dua arti yg menjadi akar cerita nya, Bara yang satu adalah sebuah semangat membara dalam meraih bait (cita-cita) menjadi musisi dan Bara yang satu nya lagi adalah sebuah percikan api yg menjadi sumber kebakaran (rumah Jikun pernah terbakar) yg menghanguskan seluruh bait (dokumentasi,arsip musical Jikun) yg pernah saya capai belasan taun lalu", tandas Jikun.
Dalam komik Bara dalam Bait bisa kita jumpai ilustrasi tentang kisah perjalanan hidup Jikun sebagai musisi. "Dibuku ini bisa kita lihat ilustrasi tentang perjalanan hidup saya sebagai musisi. Buku ini dikerjakan oleh sahabat dekat saya sejak SMA saya yang pintar menggambar. Sehingga  memudahkan pengalihtulisan cerita kedalam bentuk gambar".Â
Karena pada tahun 2020, sepi job, Jikun lalu memutuskan untuk membuat buku komik. "Buku ini saya tulis sendiri, dan diterbitkan oleh penerbit Octopus Jogja. Saya membuat komik ini karena selama pandemic 2020 sepi job". Sebuah single juga diciptakan Jikun untuk melengkapi kehadiran buku ini. "Untuk melengkapi kehadiran buku saya, saya juga merilis satu single dengan judul Bara dalam Bait, yang dirilis oleh Pak Jan Juhana".