Kita semua tahu kalau indonesia terdiri dari berbagai macam bahasa. Malahan menurut Ajip Rosidi, di indonesia sendiri mempunyai sekitar bahasa daerah mencapai angka ribuan. Tapi apakah kalian semua tahu, bahwa bahasa daerah sendiri mengalami masa krisis. Dalam artian, bahasa daerah berada diambang kepunahan. Ini bisa terjadi karena lemahnya posisi bahasa daerah di indonesia sendiri.
Beruntunglah ada anak bangsa yang peduli terhadap salah satu bahasa daerah yang ada di indonesia. Film Turah merupakan bukti dari pemakaian bahasa Cilacap didaerah Jawa Tengah. Memang film ini termasuk film indie, tapi usahanya patut diapresiasi dan diacungi jempol. Kita bisa belajar hal-hal yang tak terpikirkan dari Film Turah. Berikut poin-poinya.1. Menghargai Kearifan Lokal Bahasa Daerah
Indonesia diciptakan dengan beragam bahasa. Maka sudah sebaiknya jika kita melestarikan kekayaan ini. Salah satunya dengan menjaga kekayaan ini. Bagaimana caranya agar bahasa yang indah ini tidak punah. Serta menghilang begitu saja.
2. Memahami Lingkup Sosial Kaum Pinggiran di Daerah Lain
Mengerti bagaimana suatu lingkup sosial bekerja. Ini merupakan suatu keistimewaan sendiri, sebab ini mengajarkan kita untuk ikut menyadari peran kita memperbaiki keadaan. Baik dari hal yang sederhana maupun hal yang pelik. Seperti dalam kondisi sosial di film Turah.
3. Menghargai Orang Lain
Memang menghargai orang lain, bukanlah hal yang istimewa. Tetapi menghargai orang lain dengan penuh hormat, merupakan hal yang mutlak kita lakukan. Sebab dengan menghargai orang lain, kita bisa menghargai diri sendiri. Tidak memandang diri kita lebih tinggi dari orang lain. Tetapi setara.
4. Bersikap Netral
Menjadi penengah yang baik itu penting. Karena jika kita ada didalam situasi konflik. Kita tidak boleh memihak pada salah satu orang yang bersangkutan. Tetapi kita harus menjadi netral, dengan menjadi netral kita bisa melihat masalah dengan obyektif, dan bukannya subjektif.
Baiklah teman-teman itulah beberapa hal yang bisa kita ambil dari Film Turah. Selamat membaca...! Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H