Anak kecil coba racuni adiknya sendiri..!!
Dunia sudah semakin kacau. Suatu kisah nyata terjadi. Seorang anak laki-laki, sebut saja namanya Rafli, tega mencoba meracuni adiknya sendiri yang baru lahir. Kejadian naas ini terjadi pada keluarga Pak Anang yang bekerja sebagai manager perusahaan label rekaman.
Kejadiannya bermula ketika ibunya Rafli, Ibu Kris hamil dan melahirkan seorang anak perempuan lucu bernama Yuni. Kehadiran Yuni di tengah-tengah keluarga Pak Anang tentu saja menambah kebahagiaan keluarga tersebut sehingga tanpa disadari kasih sayang pun semua tercurahkan pada Yuni, si mungil yang baru lahir.
Hal ini rupanya membuat Rafli merasa tersaingi dan tersingkir. Perhatian ayah dan ibunya sepanjang waktu hanya tertuju pada Yuni, adiknya. Lalu tiba-tiba entah darimana datangnya bisikan setan itu, Rafli pun berniat untuk meracuni Yuni.
Dan belakangan sudah lima hari ini Rafli tidur ditemani ibunya di kamar Rafli karena bapaknya kebetulan sedang berada di negeri jiran mengiringi konser suatu grup musik. Sejak maghrib mereka berdua sudah nyenyak tidur. Sementara itu Yuni tidur di dalam baby-box ditemani si Rani pembantunya.
Suatu ketika Rafli mengendap-endap bangkit dari tempat tidur dan keluar mengambil racun tikus yang ada di gudang belakang. Ketika itu ibunya sedang tidur nyenyak. Kemudian Rafli mengoleskan racun tikus tersebut pada puting susu ibunya tanpa sepengetahuan ibunya sendiri. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar adiknya akan keracunan ketika minum ASI ibunya lalu tewas sehingga seluruh perhatian keluarga pun akan kembali tertuju pada Rafli. Setelah itu Rafli dengan santai kembali merebahkan badannya tidur di samping ibunya seperti biasa.
Pada keesokan paginya rumah Pak Anang langsung gempar. Pasalnya si Rani berteriak-teriak, "Tolooong.. Tolooong.. Ada mayat di garasi..!!". Semua orang kontan terbangun, tetangga rumah pun berbondong-bondong berdatangan mau menyaksikan kejadian apa gerangan yang telah terjadi. Dan ketika orang-orang masuk ke garasi, mereka menemukan si Supri, sopir keluarga Pak Anang telah terkapar di lantai tanpa busana, tewas mengenaskan dengan mulut berbusa keracunan.
Aksioma
Tahun pertama pernikahan, pria berbicara wanita yang mendengar Tahun kedua pernikahan, wanita berbicara pria yang mendengar Tahun ketiga pernikahan, keduanya berbicara tetangga yang mendengar
