Musim hujan tiba, setiap saat mengguyur bumi, memupuk tanamam alam menjadi berseri kembali
Sebuah perjalanan panjang melalui jalan berlumpur menuju Dusun 6 Kampung Transmigrasi Daerah Paringin Tanjung Kalimantan Selatan, yang memang mempunyai jalur jalan sulit untuk dilalui kendaraan
Saat itu saya hendak berkunjung sahabat lama yang tugas sebagai Pembina Penyuluhan Pertanian disitu
Saya naik kendaraan umum yang tak bisa masuk disebabkan jalan berkubang lumpur disebabkan telat tiba di terminal Paringin dan  salah jurusan angkutan umum yang tak melintasi jalur terdekat
Alhasil saya dan teman berjalan kaki hingga 10 KM an mencapai Dusun 6
Kami mengambil jalan pintas yang tak jauh dari jalan utama
Bersusah payah kami lintasi dengan berat beban ransel, tak pedulikan celana kotor penuh lumpur dan pekatnya hutan
Tanpa terasa hari sudah terlihat temaram, berarti 4 jam sudah kami bergelut lumpur sejak jam 1 siang tadi, namun belum terlihat Dusun 6
Setelah istirahat sebentar, kami lanjutkan lagi perjalanan, dengan penerangan senter HP
Malam akhirnya menggelapkan pandangan kami, sesekali terdengar suara-suara primata diantara pepohonan hutan
Kami semakin semangat berjalan melihat sayup lampu-lampu kampung
Dua jam kami sampai di batas kampung, jam menunjukkan pukul 22.00 terlihat sepi namun ada warung buka
Seorang ibu didalam warung sempat kaget melihat kami, bergegas dia memanggil suaminya
Kami memperkenalkan diri baik-baik dengan maksud tujuan ke rumah teman, sambil menyebutkan nama dan pekerjaannya
Lega hati kami saat mereka pun kenal, tapi kami harus berjalan kaki kembali sekitar 1 jam menembus hutan karet, karena lokasi Dusun 6 ada dibelakang hutan karet itu
Kami pun melanjutkan perjalanan menembus hutan karet yang menjadi andalan penghasilan utama para transmigrasi