Mohon tunggu...
Ben Baharuddin Nur
Ben Baharuddin Nur Mohon Tunggu... Profesional -

Menulis untuk berbagi, membaca untuk memahami dan bekerja untuk ibadah, Insya Allah. | email: ben.bnur@gmail.com | twitter :@bens_369

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ada Gerakan Sistemik untuk Menghalalkan Babi?

3 Maret 2014   20:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393826778901773892

Ia melanjutkan seakan juru bicara si babi. Kata si babi, diharamkan saja sudah membuat dia sedih melihat banyak keluarganya dibantai, dimutilasi, dikuliti dan digantung terbalik setengah matang di restoran-restoran  di Shanghai, Hongkong,  Guang Zhou dan lain-lain. Apalagi kalo sampai dia dihalalkan.

“Hmmm. Make sense” kata saya bergumam seakan ikut memahami perasaan si babi padahal sebenarnya geli setengah mati membayangkan kalo sampai ada segerombolan babi yang terprovokasi melakukan demo anti halal.

“Terus kenapa anak kelinci kalau berjalan melompat-lompat Pap ?”

Anak saya mengalihkan topik atau masih ada hubungannya ya dengan joke sebelumnya? Saya berpikir sejenak mencari jawaban yang lucu, tapi tidak ketemu.

“Nah kalo ayah gak tahu, jawabannya adalah karena si anak kelinci bergembira orangtuanya bukan babi !”

“Haaahhh ??? !!!! Gubrak, apa hubungannya?”

“Ya namanya juga joke jangan sensitif gitu dong pap..hehehe.”

----------------

Joke dalam perjalanan mengantar Achmad Zulfikar ke tempat seminar di Kampus Binus Anggrek, Sabtu 01/03/14.

Illustration pict belongs to: deviantart.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun