Mohon tunggu...
Ben Baharuddin Nur
Ben Baharuddin Nur Mohon Tunggu... Profesional -

Menulis untuk berbagi, membaca untuk memahami dan bekerja untuk ibadah, Insya Allah. | email: ben.bnur@gmail.com | twitter :@bens_369

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penerima Parasamya Purnakarya yang Rendah Hati

26 April 2014   03:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_321416" align="aligncenter" width="638" caption="Syam Karya Nugraha Pataka Prasamya Purnakarya Nugraha diterima oleh Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSI, tadi pagi (25/04) di Istana Negara. Sebuah Penghargaan prestisius simbol keberhasilan kinerja pembangunan daerah menggenapi 139 penghargaan yang telah diterima Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan SYL. | Dok Pribadi"][/caption]

Mengamati prestasi demi prestasi yang diraih tokoh ini, tentu akan membuat kita tak berhenti berdecak kagum. Pagi ini (25/04) saya mengirimkan pesan singkat mengucapkan selamat saat Ia dalam perjalanan  menuju Istana Negara untuk menerima penghargaan Sam Karya Nugraha Pataka Parasamya Purnakarya Nugraha, menggenapi 139 penghargaan yang diterimanya bersama daerah yang dipimpinnya dalam enam tahun terakhir.

“Terimakakasih itu semua karena adaki ambil bagian... salamaki”, begitu balasan pesan singkatnya yang terbaca di telpon seluler saya hanya beberapa saat setelah pesan ucapan selamat yang saya kirim. Itu salah satu ciri khasnya, menjawab sms sendiri secepat yang Ia bisa. Dia adalah Syahrul Yasin Limpo. Kalau namanya saya lengkapkan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, Msi yang dikenal dengan singkatan nama SYL, figur yang rendah hati, cerdas dan sangat santun dalam berkomunikasi.

Pagi tadi (25/04) sekira jam 09:00 Ia mendapatkan penghargaan prestisius tersebut dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian peringatan Hari Otonomi Daerah. Parasamya Purnakarya Nugraha, sebuah penghargaan yang diimpikan oleh semua Kepala Daerah. Betapa tidak, untuk mendapatkan Penghargaan Karya Utama berupa pataka dan Piala Parasamya Purnakarya Nugraha ini, seorang kepala Daerah Provinsi harus menunjukkan prestasi yang komprehensif. Daerahnya harus mendapatkan penilaian atas kinerja pembangunan seluiruh sektor di daerahnya selama tiga tahun berturut-turut dengan klasifikasi Wajar Tanpa Syarat alias Clear and clean.

Laporan Kinerja Pembangunan Daerah (LKPD) ini memang disusun oleh daerah dan disampaikan ke Pemerintah Pusat sebagai bentuk pertanggung-jawaban kinerja pelaksanaan tugasnya. Ada 2370 butir indikator yang harus dilaporkan yang kemudian di periksa ulang kebenarannya di lapangan oleh Pemerintah Pusat yang menurunkan Tim yang terdiri atas pakar berbagai disiplin ilmu dari seluruh Kementerian, jelas Andi Herry Iskandar, Asisten Gubernur Sulsel Bidang Pemerintahan. Kredibilitas Tim ini tak perlu diragukan karena selain tidak bersifat sektoral, Tim  terdiri atas gabungan seluruh Kementerian yang berkomitmen melakukan penilaian obyektif sesuai amanah reformasi.

Keberhasilan Bersama

Usai penyerahan penghargaan Parasamya yang di era Orde Baru biasanya diselenggarakan dalam sebuah upacara besar yang megah, Syahrul mengajak kerabat dan masyarakat Sulawesi Selatan yang kebetulan mukim di Jakarta untuk syukuran di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Yusuf Adiwinata.

“Mustahil ada keberhasilan yang hanya datang dari atas,” ujar Syahrul membuka pembicaraan di depan tamunya. “Kalau penghargaan ini dinilai sebagai kebehasilan, ini adalah keberhasilan Kepala Dusun, Kepala Desa, Lurah, Bupati, Walikota, TNI, Kepolisian dan terutama rakyat Sulawesi Selatan yang dihitung secara kumulatif,” imbuhnya sembari menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama. “Kita akan konsisten pada pendengkatan stabalitas kemanan dan peningkatan kesejahteraan, Security and Prosperity approach,” imbuhnya.

Menakhodai kembali Sulawesi Selatan pada periode kedua pada pemilihan Gubernur 2 tahun lalu, Syahrul menegaskan bahwa pembangunan yang dicapai selama ini baru merupakan peletakan landasan menuju Propinsi Sulawesi Selatan sebagai Provinsi terkemuka. “Bandara yang baru beberapa tahun terakhir kita bangun sudah sangat padat sehingga tahun depan kita akan mulai upaya perluasan sampai lima kali lipat. Demikian pula jaringan kereta api yang menghubungkan seluruh Sulawesi akan dimulai dalam waktu dekat. “Mudah-mudahan kita sudah bisa melakukan ground breaking beberapa bulan mendatang,” jelas Syahrul Mantap.

Provinsi 9 Bandara Udara

Dengan pertumbuhkan ekonomi 8,6 % tahun, konsisten trend-nya selama beberapa tahun terakhir, membuat Sulawesi Selatan menjadi magnet investasi bagi para investor ke kawasan Timur Indonesia. Perbaikan dan pembangunan infrastruktur ekonomi yang konsisten yang dilakukan Sulawesi Selatan, membuat industri berorientasi ekspor kini tumbuh pesat. “Mobilisasi manusia dan barang bertumbuh dengan luar biasa,” jelas Syahrul. “Saya bahkan tidak sadar kalau ternyata di Sulawesi Selatan sekarang ini sudah ada sembilan Bandara Udara yang terus dikembangkan oleh Pemda masing-masing yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi."

“Bahkan tahun depan Bandara Pong Tiku di Tanah Toraja, salah satu obyek wisata penting di Sulawesi Selatan, direncanakan sudah dapat didarati oleh jenis pesawat berbadan lebar yang akan mengangkut wisatawan dari tempat-tempat wisata lainnya seperti Bali, Nusa Tenggara dan lain-lain langsung ke Toraja.” Jelas Sayhrul sembari menegaskan bahwa itu semua menjadi obyek penilaian Tim verifikasi yang kemudian dengan keputusan bulat memberikan penilaian Sulsel sebagai Pemerintah Daerah berkinerja terbaik.

“Tahun ini pun kita masih mempertahankan kinerja yang baik itu sehingga insya Allah Sulsel akan menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang pernah mendapatkan penilaian kinerja terbaik empat kali berturut-turut.”

Kebanggan atas penghargaan tertinggi di bidang pemerintahan ini kata Syahrul, terutama karena baru tahun ini ada Pemerintah Propinsi yang menerima lagi setelah 13 tahun vakum. Sebelumnya tercatat ada dua provinsi yang mendapatkan Parasamya yakni Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat dipimpin oleh Gubernur Soepardjo Rustam (1974-1982) dan Provinsi Sumatera Barat saat dipimpin oleh Gubernur Azwar Anas (1977-1987).

Tadi pagi (25/04), Syahrul Yasin Limpo bersama dua Gubernur sejawatnya yakni Soekarwo, Gubernur Provinsi Jawa Timur dan Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah boleh berbangga atas prestasi tersebut. Demikian pula penerima Parasamya Katagori Kabupaten/ Kota yakni, Kota Depok (Jawa Barat),Kota  Tangerang (Jawa Barat), Kota Cimahi (Jawa Barat) dan Kota Yogyakarta (DIY) untuk katagori kota. Untuk katagori kabupaten yakni Kabupaten Pacitan (Jawa Timur), Jombang (Jawa Timur) dan Kabupaten Sleman (DIY). Selamat untuk semua penerima Pataka Parasamya Purnakarya Nugraha. [ben_369]

[caption id="attachment_321418" align="aligncenter" width="638" caption="Kompasianer Ben B. Nur, Piala Parasamya Purnakarya Nugraha dan Syahrul Yasin Limpo | Dok Pribadi"]

1398433366892817926
1398433366892817926
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun