Mohon tunggu...
ben10pku
ben10pku Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pemerhati (yang kata banyak orang) sangat jeli menilai sesuatu.

Generasi 70an. Suka membaca novel pengembangan kepribadian. Tokoh favorit adalah karakter-karakter Walt Disney.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Dosen Harus Lulusan S3?

1 Oktober 2016   12:28 Diperbarui: 24 Agustus 2017   13:28 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gara-gara administrasi ini, banyak dosen yang termasuk kategori mumpuni harus mengalah kepada dosen baru. Semua itu hanya gara-gara dosen baru ini menyandang gelar S2/S3. Padahal seharusnya pemerintah menghargai jerih payah dosen tidak S2/S3 yang selama ini telah mendidik mahasiswa di saat pemerintah kekurangan dosen S2/S3. Kalaupun mau diadu kemampuannya saya rasa dosen-dosen tidak S2/S3 jauh lebih menguasai materi dibandingkan dengan dosen-dosen baru yang S2/S3.

Lalu jika ke depannya dosen sudah S3 semua dan kualitas pendidikan kita juga tidak naik-naik apa yang mau dilakukan pemerintah? Pertanyaan ini wajib dipahami oleh pemerintah. Karena memberikan prasyarat S3 itu seperti mengulur-ulur waktu untuk sebuah bom waktu. Di saat pemerintah menyadari bahwa jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap kualitas pendidikan tinggi kita maka itu sudah terlambat.

Saya membayangkan ke depannya, saat negara-negara lainnya sudah bisa memproduksi mobil, alat-alat berat, komputer sendiri dan negara kita cuman bisa mengekspor bahan-bahan mentah. Padahal perusahaan berbentuk jasa seperti GOOGLE, MICROSOFT, ORACLE tidak perlu bahan-bahan mentah.

Terakhir, kenapa selalu dosen/guru yang ditekan harus S2/S3 sedangkan pejabat pemerintah tidak. Padahal jelas-jelas bahwa pejabat pemerintah itu dibutuhkan yang memiliki intelektual lebih. Dari segi gaji dan fasilitas, jelas-jelas bahwa pejabat pemerintah itu jauh lebih tinggi daripada dosen. Akhir kata, moga-moga ini bisa menjadi renungan kita bersama dan pemerintah sehingga bisa arif dalam menyikapi setiap kebijakan untuk pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun