Mohon tunggu...
BEM FMIPA UNY
BEM FMIPA UNY Mohon Tunggu... -

BEM FMIPA UNY adalah Lembaga Eksekutif di wilayah fakultas MIPA kampus UNY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dialog Pendidikan BEM FMIPA UNY: Membuka Cakrawala Terkait PPG

18 April 2014   03:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FMIPA (17/04/2014) –Kamis sore, ketika sebagian mahasiswa memilih untuk mudik menikmati liburan akhir pekan yang panjang, Departemen Sosial Politik BEM FMIPA UNY menyelenggarakan acara bertajuk Dialog Pendidikan. Acara yang mengusung kebijakan PPG yang tengah menjadi topik hangat untuk diperbincangkan ini bertempat di ruang Seminar FMIPA UNY. Dengan mengangkat topik “PPG for Better Future??”, acara ini menghadirkan jajaran birokrasi sebagai pembicara. Slogan “We love, we share, we chat with birokrat FMIPA UNY mencerminkan bahwa BEM FMIPA berperan sebagai jembatan penghubung antara mahasiswa dan pihak birokrasi FMIPA.

Dialog Pendidikan ini dimulai sekitar pukul 15.45 dengan pembukaan acara ini dipandu oleh 2 MC, yaitu Wahyu dan Setyo . Sebelum memasuki acara inti, acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud cinta terhadap Indonesia.  Dialog pendidikan dibersamai oleh moderator, yaitu Hizkia Yoga Adhitama. Sebelum mempersilahkan pembicara menjelaskan terkait PPG, moderator memberi kesempatan beberapa peserta untuk memberikan opini terkait PPG. Setelah itu, moderator juga membacakan hasil wawancara mengenai opini tentang PPG serta harapan para mahasiswa. Selanjutnya, acara diserahkan kepada pembicara, yaitu Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA UNY dan Suyanta, M.Si selaku Wakil Dekan I yang merupakan Wakil Dekan yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga didampingi Juli Astono, M.Si selaku Wakil Dekan II dan Suhandoyo, M.S. selaku Wakil dekan III

Dr. Hartono menjelaskan bahwa, PPG adalah Pendidikan Profesi Guru yang ditempuh selama 1 tahun setelah memperoleh gelar S1 pendidikan. Setelah lulus PPG, mahasiswa akan mendapat gelar Gr di belakang namanya. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapat sertifikat yang dapat digunakan untuk sertifikasi sehingga mendapatkan gaji 2 kali lipat. PPG telah dicanangkan sejak tahun 2006 yaitu PPG dalam jabatan dan PPG pra jabatan.

”Proses selalu berubah”, begitulah kalimat yang disampaikan Bapak Dekan. Sejak zaman dahulu memang banyak terjadi perubahan kebijakan terkait dengan Pendidikan untuk guru, yakni dari SPG, D2,S1 dan kini harus menempuh PPG. PPG yang tercantum dalam Permendikbud No 13 tahun 2007 ini memang tidak diselenggarakan oleh PT sembarangan, tidak pula diselenggarakan oleh semua LPTK. Tidak semua prodi di UNY diperbolehkan membuka PPG. Akan tetapi, kelima prodi pendidikan  di FMIPA telah diizinkan untuk membuka PPG.

Bapak Wakil Dekan I menambahkan, “PPG diselenggarakan untuk meningkatkan Pendidikan di Indonesia”. Kualitas Pendidikan di Indonesia masih rendah karena kualitas guru yang masih rendah. Dengan demikian, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru melalui PPG. Terkait dengan biaya PPG yang mahal, pemerintah menawarkan program SM3T yang menjanjikan beasiswa PPG serta ditambah gratis asrama, biaya hidup dan uang saku selama menempuh pendidikan PPG. Beliau juga menyampaikan cerita dan kisah unik terkait SM3T.

1397742487505835418
1397742487505835418


Saat dibuka sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa menanyakan terkait proses pada PPG serta pembukaan PPG reguler. Pendidikan Profesi Guru yang diikuti oleh sarjana Pendidikan berlangsung selama 1 tahun berupa workshop selama 1 semster dan dilanjutkan dengan terjun langsung ke sekolah selama 1 semester. Untuk  Sarjana Non Kependidikan, PPG ditempuh selama 1,5 tahun dengan 1 semester pertama berupa matrikulasi mata kuliah pedagogik. Pembukaan PPG di UNY dimulai tahun 2015 dengan seleksi terlebih dahulu. Pemerintah menjanjikan pada pemegang sertifikat guru untuk digaji 2 kali lipat baik sebagai guru PNS maupun swasta selama memenuhi syarat jam mengajar sebanyak 24 jam pelajaran.

Sebelum acara ditutup, Pak Suyanta memberi nasehat pada mahasiswa sebagai generasi yang nantinya akan menjadi pemimpin Indonesia di tahun 2045. Beliau berpesan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia, yaitu SDA yang melimpah dan Sumber Daya Manusia yang banyak.  Selain itu, meningkatkan minat baca dan terbuka akan informasi terbaru untuk menambah pengetahuan. Pada pukul 17.15 acara dialog ditutup dengan puisi oleh moderator terkait dengan investasi pendidikan bagi guru. Semoga Kebijakan PPG benar-benar dapat diterapkan dengan baik tanpa merugikan beberapa pihak dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terlepas dengan pergantian Menteri dan Kepemimpinan nantinya.

^Laila^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun