Mohon tunggu...
BEM FKIP UHAMKA
BEM FKIP UHAMKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

LEMBAGA EKSEKUTIF FKIP UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka sebagai Bentuk Penguatan Peserta Didik dalam Memahami Pembelajaran

10 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:54 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Intan Puspitasari Sagimantari (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)


Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang dirancang dan diimplementasikan di Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa (E-ujian, 2023). Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar peserta didik. 

Kurikulum ini memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik, dan mendorong kreativitas pendidik (Arrohman , 2023). Kurikulum Merdeka menekankan pada partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan potensi kreativitas dan kemampuan mereka (E-ujian, 2023). Dalam Kurikulum Merdeka terdapat program yang dinamakan P5 atau Projek Penguatandi Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Adapun program ini diterapkan dengan menggunakan paradigma baru, yakni melalui pembelajaran berbasis projek.

Dengan menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik agar mereka dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila, yakni 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; 2) mandiri; 3) bergotong-royong; 4) berkebinekaan global; 5) bernalar kritis; dan 6) kreatif. Dengan begitu, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk "mengalami pengetahuan" sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya (Sekertaris GTK, 2023). Pembelajaran Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Aktivitas proses pembelajaran ditandai dengan terjadinya interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, berakar secara metodologis dari pihak pendidik dan kegiatan belajar secara pedagogis pada diri peserta didik, berproses secara sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan yang dicirikan dengan
karakteristik tertentu. Pertama, melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal dalam proses pembelajaran. Kedua, membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri (Rohmah, Annisa Nidaur, 2017).

Dalam Kurikulum Merdeka, keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangatlah diutamakan. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih memahami tentang apa yang mereka pelajari. Ada banyak cara untuk membantu peserta didik agar lebih mudah dalam memahami pelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka terdapat salah satu bentuk implementasi pembelajaran dalam kegitan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dalam kegiatan ini peserta didik bebas untuk menyalurkan ide-ide yang mereka miliki melalui karya-karya yang akan mereka tampilkan pada kegiatan P5. Dalam kegiatan ini peserta didik juga akan lebih memahami pembelajaran yang mereka dapatkan di dalam kelas. Seperti beberapa contoh pelaksanaan kegiatan P5 yang saya telusuli di internet. Salah satu bentuk kegiatan yang diadakan adalah implementasi mata pelajaran PPKN melalui kegiatan P5 yaitu dengan menampilkan pakaian adat setiap daerah yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat lebih memahami makna Bhineka Tunggal Ika, makna kebersamaan, sikap toleransi, dan saling menghargai melalui kegiatan P5 (Projek Penguatan, Profil, Pelajar Pancasila). Salah satu contoh yang saya temukan di internet yaitu kegiatan P5 yang ada di sekolah SMPN 8 Surakarta dengan tema "Lestarikan Keberagaman Budaya Nusantara" yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2024. Menurut Hetty Dwi Agustin, S.Pd. selaku Ketua Panitia Gelar Karya P5 kelas 8 menyampaikan tujuannya acara ini dilaksanakan yaitu diharapkan peserta didik dapat menerapkan Profil Pelajar Pancasila. Dan menurut Iffah Mutmainah, S.Pd. menyampaikan tujuan dilaksanakanya acara ini agar peserta didik belajar tentang cerita daerah yang ada di Indonesia. Adapun Kepala Sekolah SMPN 8 Surakarta, yaitu Triad Suparman, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa, gelar karya ini sebagai rangkaian dari implementasi Kurikulum Merdeka dan untuk menjadikan manusia yang baik dan berkarakter. Selain itu diharapkan peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berbhineka global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif (Sri Suprapti , 2024).

Selain itu di SMA Negeri 1 Pasaman juga menerapkan kegiatan P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan, dengan kegiatan berupa Pembuatan Taman dan Pembuatan Pojok Baca. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan agar dapat membentuk karakter peserta didik yang peduli terhadap lingkungan sekitar dan memulai hidup dengan kebiasaan sehat seperti menjaga
lingkungan agar selalu bersih, serta kegiatan membaca untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan (Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMA Negeri 1 Pasaman, 2023 ).

Tidak hanya di SMP maupun di SMA, tetapi kegitan P5 ini dilaksanakan pada setiap jenjang sekolah yaitu dari SD sampai dengan SMA. Saya menemukan salah satu contoh penerapan kegiatan P5 di sekolah dasar yaitu pada SDN Rawamangun 12 Pagi. Kegitan P5 yang mereka laksanakan melalui kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu di daerah Inagro Camping Ground, Bogor. Kegiatan Perjusa yang diadakan oleh SDN Rawangamun 12 Pagi ini bertujuan agar peserta didik dapat melestarikan alam dengan Ecobrick, serta unjuk gigi dengan hiburan kebhinekaan, dan kekompakkan dengan widegames (Abror , 2023)

Dari pemaparan yang saya jelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan P5 (Projek Penguatan, Profil, Pelajar, Pancasila) sangatlah penting diterapkan pada Kurikulum Merdeka. Karena melalui kegiatn P5 peserta didik akan lebih mudah untuk memahami materi yang mereka dapatkan di dalam kelas. Tidak hanya itu, peserta didik melalui kegiatan P5 bisa langsung menerapkan ilmu yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun