"Kita lihat sekarang banyak program pemerintah yang ada di kampus untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi bonus demografis atau persaingan nanti, sebut saja ada magang merdeka, pertukaran mahasiswa atau kampus mengajar" ujarnya.
"Antisipasi jangan dilupakan, mengingat di sektor sekolah dasar sampai menengah masih banyak tugas yang harus segera dibenahi. Sebagai calon guru juga perlu mempersiapkan pembelajaran yangsesuaidengan kondisi zaman yang menuntut kretivitas dan inovatif tinggi" Lanjut Iqram.Â
Berikutnya Akademia dilanjutkan dengan sesi diskusi, peserta dapat memberikan tanggapan ataupun pertanyaan terkait topik pembahasan kali ini. Beberapa peserta mempertanyakan terkait benefit bonus demografis, adapun yang justru pesimis terhadap fenomena ini.
"Memang ada negara yang berhasil memanfaatkan peluang bonus demografis, yakni Jepang. Hanya saja perlu diketahui terdapat juga negara yang gagal dalam kondisi ini (bonus demografis) yaitu Brasil. Salah satu faktornya ialah pendidikan" Ucap seorang peserta.
Selanjutnya seorang peserta menambahkan, "Sebenarnya bonus demografis bukan "barang baru" di bangsa Indonesia, dahulu pada orde baru wacana ini juga terus bergema di telinga masyarakat kala itu, meski hasilnya kini tidak terlalu terlihat apakah bangsa kita berhasil atau tidaknya".
Beberapa tanggapan telah disampaikan oleh peserta dan pemantik, terakhir moderator menutup Akademia dengan kesimpulan terkait pembahasan bonus demografis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H