Mohon tunggu...
BEM FKIP UHAMKA
BEM FKIP UHAMKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

LEMBAGA EKSEKUTIF FKIP UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akademia: Didik Karakter Siswa, Sebelum Hanyut pada Derasnya Dunia

6 Oktober 2023   22:30 Diperbarui: 6 Oktober 2023   22:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKADEMIA: DIDIK KARAKTER SISWA, SEBELUM HANYUT PADA DERASNYA DUNIA

Dunia Pendidikan Indonesia sedang gencar mengimplementasikan pendidikan karakter pada seluruh lini pendidikan. Pendidikan dipandandang bukan hanya sekadar upaya untuk membentuk siswa untuk mampu bekerja, melainkan lebih mendalam terhadap keindahan budi pekertinya.

Akademia BEM FKIP UHAMKA kembali berlangsung, total telah tujuh kali BEM FKIP UHAMKA berkomitmen untuk menghadirkan budaya diskusi dan literasi kepada mahasiswa. Kali ini Akademia bekerjasama dengan HIMA BK FKIP UHAMKA.

Dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2023 di lapangan miring FKIP UHAMKA, namun karena kondisi cuaca memaksa kegiatan dipindahkan ke sebuah selasar di FKIP UHAMKA. Perpindahan tempat tidak menyurutkan antusias mahasiswa untuk berdiskusi, dibuktikan dengan 27 mahasiswa ikut berdiskusi.

Tema Akademia ketujuh ini mengusung “Pentingnya Pendidikan Karakter di Lingkungan Kampus”, dengan pemantik pertama oleh Adellya Amartya, pemantik kedua Aisyah Nur, dan dipandu oleh seorang moderator bernama Anisa Alfisyah.

Diskusi dibuka oleh moderator dengan memberikan instruksi agar peserta membaca esai yang telah dipersiapkan sebelumnya selama 10 menit. Berikutnya dilanjutkan oleh Aisyah dengan memberikan pantikannya, dia membahas terkait definisi atau hakikat pendidikan karakter.

“Dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan paling utama ialah membentuk karakter siswa menjadi bertaqwa, kreatif, berakhlak mulia, dan karakter lainnya” Ujarnya mengutip perspektif konstitusi dalam memaknai pendidikan karakter.

Lebih lanjut Aisyah, “Tujuan utama itu menjadi landasan bagi elemen-elemen yang terlibat di dalam pendidikan baik guru, siswa, kurikulum, atau bahkan orang tua untuk menyadari bahwa pembentukan karakter harus diutamakan dibandikan nilai”.

Kemudian Akademia dilanjutkan dengan pemantik kedua yakni Adellya, berbeda dari pemantik pemantik pertama yang berfokus kepada definisi teoritis, pantikannya ini berkaitan dengan realita lapangan pendidikan yang ada di kampus.

“Kampus seolah berlomba-lomba untuk mendapatkan capaian prestasi akademik, tidak mengherankan terdapat celah dimana pendidikan nasional yang sudah bertujuan untuk membentuk karakter masyarakat justru terlupakan” Ujar Adellya.

“Perlu diingat mahasiswa juga memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakternya sendiri dengan berbagai kegiatan, tidak hanya melalui perkuliahan di kelas. Bakti sosial dapat menjadi opsi untuk pembentukan karakter mahasiswa agar menjadi pribadi yang berguna kelak” Tambahnya.

Kedua pemantik ini menilai pendidikan karakter baik di sekolah ataupun kampus jangan sampai menghilang, dan pendidikan indonesia jadi kehilangan arah. 

BEM FKIP UHAMKA
BEM FKIP UHAMKA
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pemberian tanggapan atau pertanyaan oleh peserta Akademia. Beberapa pendapat dan gagasan meramaikan diskusi kali ini, terdapat peserta yang mengungkapkan keresahannya terkait pendidikan karakter di Indonesia.

“Pendidikan karakter terlupakan karena pemerintah hanya melihat solusi yang paling tepat untuk mencapai tujuan pendidikan itu dengan mengubah kurikulum. Kurikulum silih berganti namun arah tujuan pendidikan Indonesia belum juga terlihat” Ujar salah satu peserta.

Terdapat juga peserta yang justru melihat dari perspektif orang tua, “Sekolah dan kuliah hanya dilihat secara sederhana sebagai kegiatan yang berorientasi nilai atau prestasi, kemudian mendapatkan pekerjaan layak. Orang tua tidak peduli anaknya dapat memberikan kebermanfaataan dalam sosialnya”.

Terakhir Akademia BEM FKIP UHAMKA bersama HIMA BK UHAMKA berakhir ditutup dengan kesimpulan dan kalimat penutup dari kedua pemantik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun