“Perlu diingat mahasiswa juga memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakternya sendiri dengan berbagai kegiatan, tidak hanya melalui perkuliahan di kelas. Bakti sosial dapat menjadi opsi untuk pembentukan karakter mahasiswa agar menjadi pribadi yang berguna kelak” Tambahnya.
Kedua pemantik ini menilai pendidikan karakter baik di sekolah ataupun kampus jangan sampai menghilang, dan pendidikan indonesia jadi kehilangan arah.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pemberian tanggapan atau pertanyaan oleh peserta Akademia. Beberapa pendapat dan gagasan meramaikan diskusi kali ini, terdapat peserta yang mengungkapkan keresahannya terkait pendidikan karakter di Indonesia.
“Pendidikan karakter terlupakan karena pemerintah hanya melihat solusi yang paling tepat untuk mencapai tujuan pendidikan itu dengan mengubah kurikulum. Kurikulum silih berganti namun arah tujuan pendidikan Indonesia belum juga terlihat” Ujar salah satu peserta.
Terdapat juga peserta yang justru melihat dari perspektif orang tua, “Sekolah dan kuliah hanya dilihat secara sederhana sebagai kegiatan yang berorientasi nilai atau prestasi, kemudian mendapatkan pekerjaan layak. Orang tua tidak peduli anaknya dapat memberikan kebermanfaataan dalam sosialnya”.
Terakhir Akademia BEM FKIP UHAMKA bersama HIMA BK UHAMKA berakhir ditutup dengan kesimpulan dan kalimat penutup dari kedua pemantik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H