Sektor pendidikan menjadi salah satu bidang yang terkena dampak besar dari kehadiran Pandemi. Pembelajaran yang diubah dari pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran di ruang maya menimbulkan dampak bagi instrumen yang berproses didalamnya.
BEM FKIP UHAMKA kembali menyelenggarakan AKADEMIA, sebuah kegiatan diskusi yang dihadiri oleh mahasiswa aktif membahas seputar pendidikan. AKADEMIA edisi kelima ini tersaji dengan tema diskusi “Kondisi Pendidikan Pasca Pandemi Di Indonesia”
Kerjasama AKADEMIA kali dilakukan bersama HIMAWARI FKIP UHAMKA, dengan menghadirkan kedua pemantik dan satu moderator. Pemantik pertama yaitu Muhammad Filzarifady selaku Ketua Bidang Akademik HIMAWARI FKIP UHAMKA, pemantik kedua Shafa Zahra selaku anggota bidang Keilmuan BEM FKIP UHAMKA.
Diskusi juga dipandu oleh Amira Nurfa selaku Wakil Ketua Umum HIMAWARI FKIP UHAMKA yang berperan sebagai moderator. AKADEMIA diselenggarakan pada hari Rabu, 29 Maret 2022. Bertempat di Lapangan Miring FKIP UHAMKA, dan dihadiri oleh 25 mahasiswa aktif.
“Pemerintah Mengeluarkan Kebijakan agar pembelajaran dilakukan di rumah, awalnya pembelajaran (online) sulit dilakukan karena belum terbiasa” Ujar Filza dalam memantik sekaligus membuka sesi awal diskusi.
Lebih lanjut. “Salah satu permasalahannya yaitu pergeseran peran guru dan orang tua dalam proses pendidikan”.
Filza memiliki pandangan bahwa pendidikan yang terjadi secara online memiliki beberapa permasalahan, namun masalah utama yakni pergeseran peran guru dan orang tua. Jika dahulu siswa selama di kelas siswa lebih dekat dengan guru, kini pembelajaran di rumah justru orang tua berperan lebih dekat.
Sesi kemudian giliran pemantik kedua, Safa memberikan pandangannya terkait pendidikan setelah pandemi.
“Ketika kita (siswa dan mahasiswa) mulai merasa nyaman dengan pembelajaran online, kita diminta untuk memulai secara offline. Tentunya hal ini memerlukan waktu kembali dalam proses pembelajaran dan berdampak pada proses hasil pembelajaran.”, Ujar Safa.
Lebih lanjut ia berpendapat, “Salah satu hambatan dalam proses pembelajaran daring ialah ketersediaan fasilitas seperti handphone bahkan kuota”.