19-26Â September 2021, Departemen Sosial Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB menyelenggarakan Megaproker/Kegiatan Sociotraveling 2021 di Desa Kwang Rundun, Lombok Timur. Kegiatan ini mengusung tema 'bertamasya dan mengabdi pada negeri dengan ilmu dalam diri'.
Sesuai namanya, Sociotraveling 2021 terdiri atas 2 esensi utama, yaitu socio yang menekankan pada pengabdian masyarakat, dan traveling yang berarti berpergian ke suatu tempat. Pemilihan Desa Kwang Rundun, Lombok Timur sebagai lokasi pengabdian didasarkan pada permasalahan dan potensi yang dimiliki desa tersebut, khususnya pada bidang pendidikan.
"Kami memilih Desa Kwang Rundun sebagai lokasi pengabdian karena desa ini memiliki permasalahan dan potensi di bidang yang menjadi fokus kami, yaitu bidang pendidikan.Â
Mayoritas masyarakat Kwang Rundun itu hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah karena masih perlunya dorongan mengenai pentingnya pendidikan . Sekarang, anak-anak di desa sudah memiliki motivasi dan cita-cita, tapi masih terkendala biaya dan sarana prasarana pendidikan yang belum memadai" tutur Samaludin selaku Ketua Pelaksana Sociotraveling 2021.
Bersama beberapa mahasiswa Universitas Mataram, Sociotraveling 2021 bantu wujudkan cita-cita anak Desa Kwang Rundun dengan mengadakan kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan selama masa pengabdian. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah anak-anak sekolah dasar dengan metode pembelajaran belajar sambil bermain atau activity based learning.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang diadakan adalah mengajak anak-anak menjelajah alam untuk mengenal potensi sumber daya alam di sekitar mereka, terutama pada pemanfaatan bahan-bahan yang diabaikan menjadi karya yang memiliki nilai tambah seperti pembuatan karya seni kolase dari daun, ranting, batu dan juga sampah.Â
Sociotraveling 2021 juga melakukan demonstrasi penyulingan air laut metode sederhana kepada anak-anak desa sebagai langkah kecil untuk mengatasi permasalahan kekeringan di Desa Kwang Rundun.
"Anak-anak Desa Kwang Rundun ini memiliki semangat yang tinggi untuk mengenyam pendidikan, namun memang masih terkendala biaya dan fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Oleh karena itu, kami mengajak anak-anak untuk membuat pohon mimpi yang dapat dijadikan motivasi bagi mereka untuk mewujudkan cita-citanya kelak" ujar Ni Luh Cintya, salah satu volunteer Sociotraveling 2021.
Kepala Desa Kwang Rundun, Jinasri, menceritakan keinginannya untuk memajukan pendidikan di desa tersebut dan mendirikan Universitas agar pendidikan anak-anak terjamin. Berbekalkan tanah hibah seluas kurang lebih 1 hektar, Jinasri berinisiatif mendirikan Pesantren Bahrul Yaqin bersama Sahirman yang kini menjadi pimpinan dari pesantren tersebut.Â
Saat ini, Pesantren Bahrul Yaqin menjadi salah satu lembaga yang memfasilitasi pendidikan anak-anak Desa Kwang Rundun dan warga sekitar Lombok. Namun, karena keterbatasan biaya, pesantren tersebut belum mampu memberikan fasilitas dan sarana penunjang pendidikan yang layak. Kondisinya, buku-buku sebagai sumber ilmu pun belum memadai.
Lebih lanjut, Sociotraveling 2021 berhasil menyalurkan donasi dari masyarakat kepada Pesantren Bahrul Yaqin sebesar Rp 9.300.000 yang digunakan untuk pembangunan pesantren dan donasi berupa sarana pendidikan seperti buku dan Al-Quran untuk menunjuang pendidikan anak-anak desa. Bantuan donasi dan penyelenggaraan Sociotraveling 2021 mendapat respon positif dari masyarakat sekitar.Â