Mohon tunggu...
BEM FEM IPB
BEM FEM IPB Mohon Tunggu... Mahasiswa - BEM FEM IPB

Organisasi Mahasiswa IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneladani Kisah Nabi dengan Metode Bermain Peran Bersama PPK Ormawa BEM FEM IPB

19 Agustus 2022   20:27 Diperbarui: 19 Agustus 2022   20:32 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) IPB University mengadakan edukasi peneladanan kisah Nabi dalam program Rumah Pintar Agama dan Akhlak (Rupiah) di TPA Ummuatus Sa'adah, Desa Cihideung Ilir, Bogor. Program ini merupakan salah satu pojok literasi yang diinisiasi  dalam Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) BEM FEM dalam mewujudkan desa cerdas, (12/8) di Desa Cihideung Ilir, Bogor.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat. 

Unggul Oktaviani Maranto, perwakilan PPK Ormawa BEM FEM IPB University menyebut, kegiatan Rupiah ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran keagamaan.

Rupiah merupakan salah satu program literasi yang ditujukan kepada anak-anak usia dini di Desa Cihideung Ilir dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran, seperti bermain peran, video pembelajaran, games, dan kuis dalam delapan pertemuan.

"Metode pembelajaran rupiah pada pertemuan ketujuh menggunakan metode bermain peran. Drama yang diangkat ialah kisah Nabi Musa a.s mulai dari kelahirannya hingga nabi Musa dewasa dan berdakwah kepada Firaun. Penggunaan metode bermain peran dipilih agar adik-adik tidak jenuh dan mengasah keterampilan komunikasi dan berekspresi," ujar Unggul.  

Ia menambahkan bahwa sangat senang melihat antusiasme adik-adik terhadap materi yang disajikan dalam bentuk drama ini. Mereka dengan mudah dan cepat memahami alur dan hikmah dari kisah tersebut. 

dokpri
dokpri

 

Dihadiri oleh dua puluh anak, kegiatan ini mendapatkan respon positif. Hal ini terlihat dari antusias anak-anak yang menginginkan kegiatan ini dilaksanakan kembali dan hasil kuis yang mengalami perbaikan setelah kegiatan bermain peran disampaikan. 

Resource Person : Nabilla Fauziyah Adhwa

Departemen Sosial Lingkungan dan Pengabdian Masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun