Gelombang dahsyat dan angin kencang yang timbul dari globalisasi dunia pasti akan dialami dan harus dihadapi oleh Indonesia. Buruknya wajah Indonesia dan setumpuk masalah nasional yang ada, tidak dapat berubah jika manusia Indonesia kurang berhasrat membangun dirinya, karena hanya manusia yang terdidik, berkualitas dan menguasai teknologi yang akan mampu menghadapi perubahan dunia yang sangat masif di masa mendatang.
Menurut pandangan penulis jika kita ingin maju dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa dunia, maka ada beberapa solusi yang mungkin dapat kita lakukan.Â
Pertama, melakukan perubahan mendasar terkait peraturan perundang-undangan yang mengatur sistem politik dan kepartaian. Karena masalah kepartaian dan sistem politik saat ini dirasakan belum memuaskan rakyat.Â
Kedua, meningkatkan alokasi dana pendidikan dan penelitian lebih besar dari yang ditetapkan saat ini.Â
Ketiga, kompetensi pendidik di semua tingkat harus dikembangkan.Â
Keempat, sistem rekrutmen calon pendidik dirancang dan dilaknanakan oleh lembaga yang benar-benar independen, tak terikat partai manapun.Â
Kelima, sistem pengawasan atas kinerja pendidik dilakukan dengan jujur, adil dan transparan sehingga dapat menjamin kepastian mengenai jenjang kepangkatan. Tidak dilakukan secara serampangan berdasarkan suka atau tidak suka semata.Â
Keenam, kurikulum dirancang berdasarkan analisa penelitian terhadap banyak faktor diantaranya, kualitas pendidik, jumlah waktu dan beban materi yang diajarkan, alat dan media pembelajaran, dan banyaknya mata pelajaran yang wajib ditempuh anak didik pada setiap jenjang pendidikan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas sarana  pendukung lainnya.
Di satu pihak rakyat selalu siap untuk maju dan menguasai IPTEK, namun di pihak lain, pemimpin dan para elit politik yang diberi kuasa acapkali lalai memegang dan melaksanakan amanah rakyat.Â
Kita akui bahwa paradoksal demokrasi ada pada simpul tarik menarik kepentingan, namun, bangsa kita harus yakin bahwa pancasila, dan UUD ‘45 dapat  memberikan arah terbaik dalam melaksanakan pembangunan di negeri ini, jangan sekedar dipajang, di seminarkan dan dikurung dalam peti mati.
Bapak Joko Widodo nampaknya telah menyadari bahwa Indonesia hari ini, dengan segala bentuk kesigapannya hendak berbenah menghadapi tantangan bangsa-bangsa dunia.Â