Mohon tunggu...
bem fbhis
bem fbhis Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Jurnalis

BEM Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tapera, Solusi atau Beban?

10 Juli 2024   01:28 Diperbarui: 10 Juli 2024   01:30 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, 29 Juni 2024 -- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (BEM FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkolaborasi dengan BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bhayangkara (Ubhara) mengadakan acara Hari Literasi Mahasiswa di Alun-alun Surabaya. Acara yang digelar pada Sabtu ini bertujuan untuk mengkritisi dan mendiskusikan kebijakan terbaru pemerintah mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Sekar, Ketua Pelaksana acara dari Departemen Aksi, Strategi, dan Advokasi (Kastrad) BEM FBHIS, mengungkapkan bahwa program kerja ini dirancang untuk menyoroti informasi terkait Tapera yang baru saja dikeluarkan oleh pemerintah. "Kami ingin memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mendiskusikan kebijakan ini dan melihat apakah Tapera benar-benar menjadi solusi atau justru menjadi beban bagi masyarakat," ujar Sekar.

Dengan tema "TAPERA: Solusi atau Beban?", acara ini mengundang partisipasi aktif dari mahasiswa untuk mendalami berbagai sudut pandang mengenai kebijakan Tapera. Para peserta acara dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan menganalisis kebijakan ini dari berbagai perspektif, termasuk pemerintah, masyarakat, mahasiswa, dan sudut pandang sosial budaya.

Diskusi Kelompok : Perspektif Berbeda

Dalam sesi diskusi, masing-masing kelompok mengutarakan pandangan mereka mengenai Tapera:

Menurut Pemerintah : Kelompok ini menyatakan bahwa Tapera diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah perumahan yang kian mendesak di Indonesia. Pemerintah menganggap Tapera sebagai langkah strategis untuk membantu masyarakat memiliki rumah dengan skema tabungan yang terjangkau.

Menurut Masyarakat : Kelompok yang mewakili pandangan masyarakat menyoroti bahwa meskipun tujuan Tapera baik, pelaksanaannya perlu diawasi ketat agar tidak membebani masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Ada kekhawatiran bahwa iuran wajib Tapera bisa menjadi tambahan beban finansial bagi keluarga yang sudah struggling dengan biaya hidup sehari-hari.

Menurut Mahasiswa : Pandangan dari kelompok mahasiswa menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Tapera. Mereka menekankan perlunya mekanisme pengawasan yang kuat agar dana yang terkumpul benar-benar digunakan sesuai tujuan, yaitu membantu masyarakat memiliki rumah.

Menurut Perspektif Sosial Budaya :  Dari sudut pandang sosial budaya, kelompok ini membahas dampak kebijakan Tapera terhadap komunitas lokal dan struktur sosial di Indonesia. Mereka menyoroti pentingnya kebijakan perumahan yang inklusif dan sensitif terhadap kebutuhan berbagai kelompok masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Menumbuhkan Kesadaran Kritis Mahasiswa

Acara ini berlangsung lancar dan dihadiri oleh anggota BEM Fbhis dan BEM FEB Ubahara. Melalui diskusi dan presentasi kelompok, acara ini berhasil membuka wawasan para mahasiswa tentang pentingnya mengkritisi kebijakan pemerintah. Sekar menambahkan, "Kami berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih kritis dan aktif dalam mengawal kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, terutama yang berdampak langsung pada kehidupan mereka dan masyarakat luas."

Di akhir acara, setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi mereka kepada seluruh peserta. Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan bahwa meskipun Tapera memiliki potensi sebagai solusi masalah perumahan, implementasinya harus dilakukan dengan hati-hati dan transparan untuk menghindari beban tambahan bagi masyarakat. Diskusi yang berlangsung juga memberikan berbagai rekomendasi untuk pemerintah, seperti peningkatan sosialisasi tentang Tapera, serta perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan dana yang terkumpul.

Acara Hari Literasi Mahasiswa ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga sarana pembelajaran yang berharga bagi para peserta. Melalui kegiatan ini, BEM FBHIS Umsida dan BEM FEB Ubhara berharap dapat terus mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam isu-isu sosial dan kebijakan publik yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan demikian, mahasiswa dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam pembangunan bangsa dan negara.

Kolaborasi antara BEM FBHIS Umsida dan BEM FEB Ubhara dalam mengadakan Hari Literasi Mahasiswa ini merupakan langkah positif dalam menciptakan generasi muda yang kritis dan peduli terhadap kebijakan publik. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat.

Informasi selengkapnya kunjungi https://www.instagram.com/bemfbhisumsida?utm_source=ig_web_button_share_sheet&igsh=ZDNlZDc0MzIxNw==

Penulis : Indah N. Ainiyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun