Kesetaraan Gender
Mental Kebangsaan 3 dan 7
Pendidikan norma, etika, pembinaan karakter, dan soft skills mahasiswa
Kampanye pencegahan kekerasan seksual dan Perundungan (bullying)
Berita Kegiatan
Diskusi Publik Bersama (DISLIKER) merupakan suatu forum diskusi publik yang membahas isu sosial politik kampus, nasional, maupun internasional. DISLIKER ini terbuka untuk seluruh Mahasiswa Universitas Negeri Malang dan masyarakat umum, sehingga dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan terciptanya suatu pemikiran yang kritis serta pemahaman mengenai isu-isu sosial politik yang sedang terjadi. Kegiatan ini diselenggarakan sebanyak tiga kali dalam satu periode kepengurusan dan diselenggarakan secara daring  maupun luring.  Kegiatan ini bertema "Mengembangkan Sikap Kritis dan Aktif di Kalangan Mahasiswa dan Masyarakat Umum dalam Membangun Keteladanan Politik Bangsa". DISLIKER 3 ini mengangkat sub tema "PEMIRA: Sinergi  Mahasiswa Wujudkan Pemimpin Hebat"
Kegiatan DISLIKER 3 ini diselenggarakan pada hari Minggu, 5 November 2023 secara luring yang bertempat di Aula Gedung B20 FMIPA UM. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB oleh Master of Ceremony yang bertugas, yaitu Muhammad Alfian dan Nagita Rizqi Salsabila. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib peserta dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dilakukan oleh ketua pelaksana, dilanjut dengan sambutan terakhir sekaligus sebagai pembuka acara diberikan oleh Gubernur Mahasiswa BEMFA MIPA UM 2023. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian gambaran umum dari para pemantik. Diawali oleh pemantik dari Gubernur Mahasiswa FMIPA menyampaikan gambaran umum mengenai "Bagaimana cara untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya cerdas sebagai pemimpin, namun juga cerdas sebagai pemilih", dilanjutkan penyampaian gambaran umum oleh pemantik dari Komisi Pemilihan Umum mengenai "Sebagai mahasiswa, bagaimana sikap yang harus dilakukan pada waktu menjelang dan saat PEMIRA?", Dewan Perwakilan Mahasiswa menyampaikan gambaran umum tentang "Apa yang harus disiapkan bagi calon pemimpin dalam PEMIRA yang akan datang", Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang pertama menyampaikan gambaran umum mengenai "Atas dasar apa PEMIRA dilakukan secara daring melalui website yang mana jika dibandingkan dengan pemilihan secara langsung menggunakan kertas akan lebih efektif karena dapat meminimalisir pemanipulasian data?" dan pemantik terakhir dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang kedua menyampaikan gambaran umum mengenai "Mengapa bisa pemilihan tetap berlangsung meskipun hanya terdapat calon tunggal?".
Memasuki acara inti yaitu, penyampaian materi Diskusi Publik oleh Donny Maulana, S. Pd., dan Annisa'ul Kusniyah selaku pemateri menjelaskan mengenai  PEMIRA. Beliau menyampaikan mengenai cara mengembangkan sikap kritis aktif di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum dalam membangun keteladanan politik bangsa dapat dicapai dengan cara melakukan perubahan dan peka terhadap perubahan, menyelesaikan beberapa persoalan sosial, memiliki tanggung jawab yang besar, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu, Pemateri juga menjelaskan mengenai pengertian politik dan permasalahan-permasalahan PEMIRA yang sering terjadi. Penyampaian materi berlangsung selama 60 menit dan dilanjutkan dengan sesi diskusi selama 45 menit.Â
Dari sesi tanya jawab tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa politik merupakan suatu upaya untuk mencoba menentukan suatu posisi dengan mempengaruhi orang lain agar menerima pandangannya, juga pemira merupakan salah satu bentuk dan demokrasi kampus, serta mahasiswa yang berperan dalam hal pengawasan, pengabdian, dan juga dampak positif untuk negara, serta perlu ikut masuk dalam kancah dunia politik. Kegiatan ini diakhiri dengan closing statement  dari Kak Donny Maulana yang berbunyi "Buta terburuk adalah buta politik. Jadilah masyarakat yang paham politik agar tahu dan paham permasalahan demokratis yang ada" dan  closing statement  dari Kak Annisa'ul Kusniyah "Pemimpin yang baik lahir dari rakyat yang kritis dan terdidik, daerah yang maju tidak ditentukan oleh pemimpinnya tetapi dari mutu warga pemilihnya." Kegiatan DISLIKER diakhiri dengan penutup dan sesi dokumentasi seluruh panitia, peserta, pemantik, dan pemateri.
Sustainable Development Goals atau SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan ke arah perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat. Dengan adanya DISLIKER ketiga ini diharapkan dapat mendukung upaya SDGs, yaitu melalui edukasi dan diskusi permasalahan dan pemahaman urgent tentang PEMIRA di Universitas Negeri Malang di Aula Gedung B20 FMIPA UM, dan pemateri yang dipilih adalah pemateri yang sangat mumpuni dalam bidang terkait, apabila mahasiswa dibekali dengan ruang pencerdasan yang baik seperti forum DISLIKER ini dimana yang memiliki fungsi sebagai ruang diskusi publik maka secara otomatis masyarakat paham benar akan peran mereka sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan PEMIRA agar bisa terlaksana sesuai dengan bagaimana peran mahasiswa yang benar.Â
Selain itu, dapat ikut serta dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau SDGs itu sendiri. Harapan kedepannya, DISLIKER dapat memberi dampak positif bagi mahasiswa maupun masyarakat umum dan dengan adanya diskusi ini juga diharapkan mampu menambah skill public speaking serta daya berpikir kritis bagi mahasiswa untuk menyuarakan pandangannya terhadap pelecehan seksual agar tercipta lingkungan kampus yang benar-benar adil, makmur, dan sejahtera.