"Banyak sekali momen memorable di acara ini terutama saat melakukan riset di pelosok sumatera selatan dengan topik mengulik suku sawang. Suku sawang menyambut dengan ramah dan juga berinisiatif mengadakan pesta adat sesuai dengan adat istiadat setempat dengan kebanggaan berbalas pantun. Selain itu, partner kelompok dari berbagai daerah Indonesia dari papua hingga aceh yang beragam dengan berbagai cerita dan kebiasaan menjadi daya tarik di KBKM dan juga berbagai usia yang menjadikan aku termasuk peserta yang termuda di acara ini. Para mentor yang merupakan dosen dari berbagai Universitas namun berperilaku selayaknya teman." Papar Sabina dalam interview singkat pada Jumat (27/10/23) kemarin.
Namun, sangat disayangkan bahwa program ini belum diketahui banyak orang sebagaimana program-program lain yang ditawarkan oleh Kemdikbudristek. Padahal program ini dapat dikatakan sebagai "paket lengkap" dimana sebuah kelas diadakan untuk menunjang kegiatan yang akan diadakan selama 6 bulan. Kelas tersebut nantinya akan dibagi menjadi kelas umum dan kelas khusus. Dalam kelas khusus ini terbagi lagi untuk difokuskan terhadap aplikasi dan purwarupa. Program ini juga tergabung dalam MSIB sehingga dapat dilakukan konversi SKS. Ketika menjalankan programnya pun kita sebagai mahasiswa tidak dibebankan dengan masalah biaya karena program ini dibiayai penuh seperti penyediaan paket internet untuk mengikuti kelas online, serta pembiayaan pesawat terbang dan akomodasi.
"Jadilah berbeda dibandingkan yang lain dan memiliki sudut pandang atau cara berpikir yang kompetitif tanpa memandang usia. Memikirkan suatu ide yang berkelanjutan dan sesuai dengan urgensi yang ada menjadikan poin plus untuk mendapatkan perhatian dari berbagai ajang perlombaan atau riset dari Kementerian." Jelas Sabina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H