"Acara hari ini kita membuka panggung secara bebas. Kita disini merayakan bersama-sama dan menuangkan bersama-sama kesedihan kita. Pada intinya kita mengingat dan mengenang kembali korban-korban HAM yang memang peringatannya jatuh secara khusus diperingati di bulan September. Harapannya lewat acara seni seperti ini, kita bisa menuangkan kemarahan kita, kerinduan kita, dan juga pengharapan kita bahwa kasus ini bisa dapat diselesaikan.Â
Paling penting untuk menjaga api yang membara dalam diri kita agar kita bisa tetap bersama-sama melihat kasus-kasus ini lagi. Harapannya dengan penjagaan bara-bara ini, kedepannya ketika memang kita sudah sampai pada titik dimana kita bisa menyelesaikannya api-api itu masih ada. Pada intinya, bahwa disini kita ingin mengingat dan juga menjaga api bara kita  untuk terus menjaga isu-isu itu tidak mati dan terus dikenang." Papar Mario selaku Ketua Bidang Sosial dan Politik BEM Universitas Diponegoro (29/09/23).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H