Memanfaatkan waktu di masa muda sudah sepatutnya menjadi harta berharga bagi muda-mudi Indonesia khususnya mahasiswa. Tidak ada yang Namanya batasan dalam menggali ilmu, seperti kata pepatah "Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China".
Tim mahasiswa dari Fakultas Sains dan Matematika UNDIP tak ada hentinya memberikan inovasi luar biasa di dalam maupun luar kampus. Kolaborasi 3 mahasiswa inovatif ini berhasil raih penghargaan Internasional di The 6th China (Shanghai) International Invention and Innovation Expo 2023.
The 6th China (Shanghai) International Invention and Innovation Expo 2023 adalah event Internasional yang diselenggarakan oleh Shanghai Invention Association, World Invention Intellectual Property Alliance, Hong Kong Invention and Innovation Association, dan Macau Innovation Invention Association.
Dihadiri banyak sekali peserta maupun inventor dari mancanegara seperti, Thailand, Macau, Polandia, Malaysia, Makau, Korea, Vietnam dan masih banyak lagi. Event kali ini tidak hanya menyelenggarakan ajang kompetisi saja, banyak sekali di antara perwakilan dari instansi, perusahaan, hingga asosiasi ternama di seluruh dunia turut hadir.
Event yang diselenggarakan pada 15-17 Juni 2023 lalu, Erika dan tim didampingi oleh dosen pendamping Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, M.Si mengembangkan karya inovasi berjudul Scar Fading Ointment Formulated with Nile Tilapia Collagen (Oreochromis niloticus) and Turmeric Curcumin (Curcuma longa Linn).
Tim mahasiswa UNDIP yang diketuai oleh Erika Putri Juarsa ini mengembangkan inovasi berupa salep dari formulasi kolagen kulit ikan nila dan kurkumin kunyit. Salep yang diberi nama Samina ini mampu membantu menyembuhkan luka dan memudarkan bekas luka. Salep inovasi Erika dan tim berhasil meraih Best International Invention & Innovation dan Gold Medal dari National Research Council of Thailand.
Erika juga menyampaikan momen berkesan selama mengikuti event The 6th China (Shanghai) International Invention and Innovation Expo 2023, "Disana kita bener-bener bertiga aja gaada pendamping dan di China orang yang bisa bahasa inggris sangat jarang jadi disana misalkan kita makan atau beli sesuatu jadi kaya pake bahasa isyarat, tetapi orang China sangat ramah dan helpful." Jelas Erika menceritakan pengalaman mereka selama di China.
Disamping itu, tim mahasiswa dari Fakultas Sains dan matematika (FSM) ini ternyata memiliki jurusan yang berbeda satu sama lain. Erika Putri Juarsa (Bioteknologi), Fitra Ari Aditya (Biologi), Muhammad Irfan Hakim (Kimia). Tidak ada halangan bagi Erika dan teman-teman agar terus menghasilkan inovasi luar biasa ditengah latar belakang jurusan yang berbeda juga tugas kuliah yang super padat.
Menentukan prioritas dan mengatur waktu dengan baik juga menjadi kunci Erika dan tim selama mengikuti event The 6th China (Shanghai) International Invention and Innovation Expo 2023 dan juga kegiatan mahasiswa lainnya.