tebalmu tidak mampu menutupi wajah burukku
jernihanmu semakin perlihatkan keruhnya tabiatku
tajamnya taring, nanarnya mata masih terlihat nyata
.
dibalik tebal kulitmu sia-sia rasanya ku sembunyikan marwah
dibalik jernihmu sia-sia rasanya ku tutupi citra
dibalik pantulan cahayamu bayangan ku terlihat semakin nyata
membentuk gambar hitam pekatnya tabiat kehidupan
.
topeng kaca, dalam balutanmu aku termangu-mangu
melihat mereka yang tertipu memujaku tanpa rasa malu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!