Waduk Jatigede sebagai salah satu proyek infrastruktur besar di Indonesia mempunyai dampak yang signifikan terhadap ekosistem yang sudah ada sebelum dibangun. Restorasi ekosistem merupakan tantangan yang harus diatasi, karena banyak tumbuhan dan hewan asli yang tersembunyi. Solusi efektif adalah restorasi tanaman bawah air.
Penanaman kembali spesies tanaman asli di sekitar waduk dapat membantu memulihkan habitat yang hilang dan menyediakan rumah bagi berbagai spesies. Program ini harus melibatkan masyarakat lokal untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan inisiatif ini. Melalui pelatihan dan lokakarya, kami dapat mengedukasi masyarakat  tentang  keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Partisipasi masyarakat bertujuan untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
Selain itu, pembuatan cagar alam di sekitar Waduk Jatigede bisa menjadi langkah strategis. Cagar alam ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penelitian untuk memantau perkembangan ekosistem, tetapi juga sebagai suaka bagi spesies yang terancam punah. Dengan berkolaborasi dengan lembaga penelitian, data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan strategi perlindungan yang lebih efektif. Mendidik masyarakat tentang manfaat ekosistem juga penting.
Melalui pendekatan terpadu ini, Waduk Jatigede diharapkan  tidak hanya menjadi sumber air dan energi, namun juga menjadi contoh pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Langkah-langkah ini memastikan bahwa dampak pembangunan tidak bersifat tidak baik, namun berkontribusi terhadap perlindungan alam dan penghidupan masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H