Mohon tunggu...
Daffa Hilmi
Daffa Hilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Komunikasi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Komunikasi Indonesia: Kesenjangan Digital dalam Sistem Komunikasi Indonesia

20 November 2024   04:30 Diperbarui: 20 November 2024   07:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beberapa tahun terakhir perkembangan teknologi komunikasi seperti internet meningkat begitu pesat. Jarak sudah bukan halangan untuk tidak mendapatkan informasi terkini, karena hanya berbekal perangkat digital dan internet, seluruh informasi yang tersedia di internet akan mampu diakses dengan mudahnya. Namun disisi lain banyak masyarakat diwilayah pedesaan yang masih belum mendapatkan akses internet yang memadai dan awam akan perkembangan teknologi digital, sehingga menciptakan kesenjangan digital pada masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkannya solusi agar pemerataan aksesibilitas internet di Indonesia dapat tercapai.

Perkembangan teknologi digital menjadi salah satu hal yang paling mempengaruhi gaya hidup masyarakat, banyak peralihan cara kerja dan sosialisasi terjadi pada kehidupan bermasyarakat di era digital. termasuk dalam media komunikasi seperti internet. Keberadaan internet berhasil mengubah banyak aspek di kehidupan manusia, seperti cara masyarakat dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Internet memberikan akses hiburan baru yang bahkan mengubah beberapa industri secara global. Bahkan media massa tradisional seperti koran dan radio mulai beralih ke portal berita digital dan media sosial, mengikuti perubahan zaman.

Bukan hanya itu, keberadaan internet juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi untuk para pelajar. Sudah banyak perguruan tinggi dan sekolah yang mengandalkan media digital atau internet sebagai dukungan utama dalam tahap pembelajaran, serta alat untuk mendapatkan materi pembelajaran. Beberapa program studi juga dilakukan secara digital seperti kelas online dan ujian sekolah online.

Namun kemajuan tersebut mayoritas hanya didapatkan oleh masyarakat yang berada di wilayah perkotaan, masih banyak masyarakat dari pedesaan yang justru tidak mendapatkan manfaat dari teknologi komunikasi digital, yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan digital di Indonesia. Hal ini tentu memberikan kesulitan bagi masyarakat di pedesaan untuk menerima informasi seperti berita, layanan pendidikan dan kesehatan.

Salah satu faktor pendukung kesenjangan digital di Indonesia adalah kurangnya akses internet terhadap Wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Menurut survei APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2024 " penetrasi internet di Indonesia mencapai 79 persen, dimana 70 persennya berasal dari daerah perkotaan dan hanya 30 persen dari pedesaan" Walaupun mulai adanya perkembangan dari jumlah pengguna internet di Indonesia namun infrastruktur digital di banyak pedesaan masih belum merata.

 Selain infrastruktur yang belum merata, faktor ekonomi juga mengambil peran dalam masalah ini. Dikarenakan rata-rata pendapatan di wilayah rural (non-perkotaan) cenderung rendah, akses terhadap internet terasa mahal dan tidak merakyat. Perusahaan telekomunikasi swasta juga lebih terkonsentrasi pada daerah dengan potensi pasar tinggi untuk keuntungan maksimal, sehingga wilayah dengan populasi rendah terabaikan.

Lalu bagaimana solusinya? Solusi yang tepat yaitu melakukan peningkatan infrastruktur di daerah-daerah terpencil yang masih belum mendapatkan akses internet. Bisa dengan upaya kolaborasi dengan pihak swasta, atau program pemerintah. Salah satu upaya pemerintah adalah di terapkannya program " Palapa Ring ", yang bertujuan untuk menyediakan jaringan serat optik yang menjangkau daerah terpencil dan terluar di Indonesia. Juga perlu dilakukan pendekatan dengan memberikan edukasi terhadap masyarakat di pedesaan akan penggunaan perangkat digital dan juga disediakannya informasi yang beragam dan bermanfaat. Diadakannya juga edukasi terhadap guru dan tenaga pendidik untuk mempelajari media digital, agar para pelajar di wilayah rural lebih terbuka akan teknologi. Dengan begitu, masyarakat bukan hanya mendapatkan akses terhadap internetnya saja, namun juga mendapatkan edukasi akan penggunaannya.

Dapat disimpulkan bahwa kesenjangan digital masih menjadi tantangan untuk mencapai kemajuan SDM. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang tidak merata, sulitnya akses internet dan permasalahan ekonomi seperti upah dan investasi swasta yang kurang di wilayah rural. Alangkah baiknya bila pemerintah melakukan langkah strategis dengan memberikan bantuan pembangunan infrastruktur digital, edukasi digital, dan upaya kolaboratif antara rakyat, pemerintah, dan pihak swasta untuk menekan angka kesenjangan digital. Langkah ini akan mendukung transformasi digital yang inklusif dan pertumbuhan sosial ekonomi bangsa Indonesia. 

Penulis: Daffa Hilmi Rabbani

Nim:1152300141

(Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia Drs.Widiyatmo Ekoputro,MA) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun