Mohon tunggu...
Bellisa Unique
Bellisa Unique Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

seorang mahasiswa yang menjalankan hari-harinya sebagai mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyebaran Informasi Palsu Menggunakan Data Pribadi

15 Februari 2024   23:18 Diperbarui: 15 Februari 2024   23:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara yang tingkat kejahatan sibernya berada di tingkat atas, Indonesia memasuki peringkat kedua dalam kejahatan siber setelah Ukraina.

Di zaman canggih seperti sekarang, semua media sosial, nomor hp, atau bahkan alamat pun bisa dilacak dan di hack oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kejahatan internet atau yang lebih dikenal dengan kejahatan siber (cybercrime) adalah bentuk kejahatan yang dilakukan melalui komputer.

Biasanya pelaku atau dalang dibalik kejahatan siber (cybercrime) ini adalah orang-orang yang pintar, karena ia paham tentang algoritma dan juga program yang akan dijalankan dalam menjalani tindak kejahatan ini melalui komputer.

Karena dengan mengetahui algoritma tertentu, pelaku atau oknum-oknum ini bisa dengan mudah melakukan atau melaksanakan kejahatan yang sudah ia rencanakan dari sebelumnya.

Di Indonesia kasus ini mulai marak kembali pada masa pandemi di 2020 silam. Dimana pada saat itu sedang marak kasus pencurian data atau bahkan pencurian data lengkap ktp yang dimana data tersebut akhirnya disalah gunakan oleh oknum atau pelaku itu sendiri.

Tentu hal ini sudah banyak sekali memakan korban, salah satunya adalah yang terjadi pada Putri.

Hal tidak mengenakan ini terjadi pada Putri di waktu malam hari, di saat semua orang beristirahat, tetapi Putri malah mendapatkan terror di malam itu.

"tiba-tiba aja banyak yang ngechat di whatsapp, padahal gak pernah sebar nomor dimana-mana" ujar Putri

"kejadiannya sekitar pukul 10-11 malam, banyak banget orang yang chat di whatsapp, pas ditanya ternyata dapet nomor dari facebook" lanjut Putri

Menurut pengakuannya, Putri tidak pernah sekali pun memberikan atau mencantumkan nomornya di media sosial yang ia miliki dan ia tidak pernah memberikan nomornya kepada orang yang belum ia kenal. Hanya orang terdekat Putri saja yang tahu nomor hp dan juga alamat Putri.

Putri menyampaikan bahwa di dalam postingan itu terdapat alamat lengkapnya dan juga nomor wa yang ia miliki, tidak hanya itu, di postingan facebook tersebut disebarkan berita-berita ke publik tentang hal-hal yang tidak sepantasnya di sebarkan kepada khalayak, apalagi itu hanya sebuah fitnahan yang dilontarkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab itu.

Tidak hanya itu, nomor putri juga dicantumkan sebagai nomor orang yang ingin menggadai kendaraan pibadi, sehingga bisa dibayangkan berapa banyak chat pribadi yang masuk ke Putri pada saat itu.

Melihat nomornya yang tersebar dengan bebas, Putri pun tidak bisa tinggal diam.

"pada saat pagi harinya, aku laporin kasus ini ke pihak yang berwajib" kata putri.

Putri melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib, dengan harapan bahwa putri bisa mengetahui siapa dalang yang berada di balik kejahatan siber yang terjadi pada putri saat ini. Karena sebenarnya, putri yakin bahwa yang melakukan ini semua adalah bagian dari teman-teman terdekat putri yang mungkin memang mempunyai masalah dengannya atau memang tidak suka dengan putri.

Terror itu terus terjadi bahkan sampai jam menunjukkan pukul 06.00 pagi pun, putri masih banyak menerima chat atau bahkan telfon dari orang-orang yang mendapatkan nomor putri dari informasi yang disebar luaskan oleh oknum di platform facebook.

Putri terus saja memperhatikan handphone yang ia genggam, melihat berapa banyak pesan yang masuk kepadanya.

Usaha putri tidak sampai disitu, putri juga meminta bantuan teman-temannya untuk report postingan tersebut karena postingan tersebut bisa merusak nama baik Putri, tetapi untungnya, putri mempunyai teman-teman yang memang mempercayainya dan tidak percaya sama sekali dengan informasi yang disebarkan oleh oknum atau pelaku tersebut.

"aku yakin sih orangnya adalah orang terdekat aku, makanya lagi aku pancing" lanjut putri, disini putri sangat yakin bahwa yang melakukan ini kepadanya bukan merupakan orang asing di kehidupannya, tetapi orang terdekat yang ada dikehidupannya.

Putri memposting berita ini di akun media sosialnya, dengan tujuan agar jika teman-temannya mendapatkan informasi ini, mereka tidak langsung percaya bahwa putri melakukan hal yang tidak terpuji itu. Karena memang pada kenyataannya, putri tidak melakukan hal tersebut, dan itu hanyalah fitnah yang dilayangkan kepadanya.

Selain untuk itu, putri juga memposting dengan tujuan untuk memancing siapa pelaku yang dimaksud putri orang terdekat itu.

Putri melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib untuk mendapatkan solusi dan putri juga ingin tahu siapa dalang dibalik ini semua, tetapi nihil, putri tidak bisa mendapatkan informasi apapun karena di akun tersebut sang pelaku menggunakan akun anonim yang tidak bisa dilihat siapa nama pengirimnya, dan pelaku juga telah menghapus postingan itu jarak beberapa menit setelahputri memposting kasus ini di media soaialnya.

Seolah sudah terss=usun rapih, pelaku sudah menyusun rencananya dengan menggunakan akun anonim agar orang lain tidak bisa melacak dirinya, dan tidak hanya itu, ia juga menggunakan email bukan nama dirinya, melainkan fake email yang memang sengaja ia buat untuk membuat postingan tersebut.

Di dalam kasus putri ini, banyak hikmah yang bisa kita ambil, kita sebagai remaja yang hidup di era digital dan dengan teknologi yang serba canggih, kita sebagai remaja harus bisa menjaga diri apalagi wanita, karena kejadian ini tidak hanya bisa terjadi kepada putri, tetapi kepada orang-orang lainnya.

Di era digital ini orang-orang bisa lebih mudah mendapatkkan informasi tentang kita, mulai dari nomor telefon, alamat rumah, hingga nama lengkap.

Kita harus menjaga diri kita dengan tidak sembarangan menyebar luaskan informasi pribadi ke sosial media, kita harus mempunyai batasan yang memang orang lain tidak boleh mengetahuinya, kecuali memang orang-orang terdekat kita. Karena sudah banyak kasus serupa yang terjadi hanya karena ia terlalu menyebarkan informasi yang berlebihan di sosial medianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun