Anak yang mengetahui atau memahami pendidikan seks atau pendidikan seksual
dapat menyikapi peristiwa dengan tepat.
84 persen remaja antara usia 12 dan 17 belum mendapatkan pendidikan seks,
menurut penelitian tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang dilakukan oleh
Durex Indonesia, dan sebagian kecil dari mereka yang mengakui bahwa pendidikan
seks mereka tidak memadai. Hal ini terjadi karena mayoritas pendidikan seks yang
tersedia secara eksklusif mencakup seks di luar nikah. Tingkat kehamilan remaja
dan penyebaran PMS tidak berkurang dengan program pantang saja atau
pendidikan seksualitas yang semata-mata mendidik anak untuk menunggu sampai
menikah sebelum melakukan aktivitas seksual. Dengan kata lain, mereka terus
tertarik pada seks.