Mohon tunggu...
bella salsana
bella salsana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Manajemen Rekayasa Institut Teknologi Del

HIHIHI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Balada Proyek di masa Pandemi Corona

17 Juni 2020   21:57 Diperbarui: 18 Juni 2020   13:41 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya salah satu mahasiswa Jurusan Manajemen Rekayasa di Institut Teknologi Del. Sama seperti teman-teman, saya juga melaksanakan kuliah secara daring sebuah upaya yang dilakukan agar grafik corona segera melandai. Feed social media sayapun pada masa corona ini sering dipenuhi dengan hastag Sekolah dari rumah, bekerja dari rumah, jogging dari rumah sebuah ajakan singkat agar segala aktifitas diusahakan dilakukan dari rumah. Pasti sudah tak asing lagi dengan corona, bukan? Corona yang diakibatkan oleh virus Sars Cov-2 yang pertama kali ditemukan pada desember 2019 di Provinsi wuhan Negara china dan sekarang sudah hampir menyebar diseluruh dunia. Dimana, moda transportasi dari virus ini bisa melalui manusia. Virus menyerang bagian pernapasan dan sangat mudah menyebar dari individu satu ke lainnya yaitu melalui droplet atau cairan dari mata, hidung seperti pada saat bersin ataupun batuk. Pembatasan-pembatasan pada ruang gerak manusia tentu saja memiliki akibat Di Indonesia Seperti sektor pariwisata yang mengalami penurunan pendapatan dikarenakan adanya pelarangan penerbangan domestik dan internasional otomatis jumlah turis yang datang berkurang.

Image caption
Image caption

Bagaimana dengan proyek? Proyek merupakan kata umum yang sering kita dengar seperti Proyek Pembangunan Hotel, Proyek jalan Tol, Proyek Jembatan Layang, Proyek MRT/LRT di Jakarta bahkan Proyek pembangunan rumah pribadi. Saya yang mengambil mata kuliah manajemen proyek rekayasa pada semester 6 ini menyadari bahwa proyek sangat disiplin terhadap 5 hal berikut Time, Cost, Scope, Quality, dan Resources. Agar proyek dapat dikerjakan sesuai dengan kelima hal tersebut maka diperlukan Manajemen Proyek, harapannya proyek dapat selesai sesuai dengan waktu, biaya dan kualitas yang telah disepakati oleh Kontraktor, Owner(pemilik) dan Konsultan sebelum proyek dilaksanakan, dan ketidakpastiaan selama Proyek berlangsung dapat di tangani dengan baik artinya tidak ada pembengkakan biaya, kualitas dari produk yang dihasilkan proyek sesuai dengan permintaan, dan proyek selesai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan keadaan sekarang ini ketidakpastian dan Resiko pada proyek tentu saja menjadi semakin besar. Dimana, Proyek sebagian besar mendatangkan bahan bakunya tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri seperti China dan Amerika Serika. Kedua Negara ini sempat mengalami lockdown dibeberapa bagian daerahnya artinya aktifitas produksi terhenti. Kemudian, Pendanaan Proyek dari pemerintah mengalami penundaan dikarenakan dana konstruksi dialokasikan ke Dana Covid 19. Adapun pemerintah memberikan kelonggaran bagi Proyek yang telah berjalan dapat tetap beroperasi. Namun, Proyek yang belum berjalan tidak dapat dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat alhasil banyak kontraktor yang tidak memiliki pekerjaan selama pandemi corona ini.

Sesuai dengan intruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 yang diresmikan pada 27 Maret 2020 untuk meminimalisir resiko penyebaran covid 19 maka konstruksi dapat diberhentikan sementara jika (i) Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran; (ii) Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP); atau (iii) Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi/Kepala Daerah telah mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar. Maka, Penjaminan kesehatan para pekerja menjadi hal yang penting pula pada masa Pandemi Corona agar proyek dapat selesai tepat waktu.

Time is Money, dalam proyek slogan ini adalah hal yang sangat crucial Adapun resiko yang muncul dengan waktu kontruksi yang makin lama maka dapat mengakibatkan pembengkakan pada biaya seperti biaya sewa alat berat, biaya gaji pekerja dan lain sebagainya. Pada saat inilah peranan Project Risk Management sebuah manajemen proyek dimana dilakukan identifikasi Resiko yang ada, kemudian proyek dianalisa dan dilakukan kontrol dari resiko yang muncul tersebut. Seperti contoh pada konstruksi jalan tol apabila dilaksanakan pada masa pandemic corona resiko yang muncul yaitu itensitas terpapar virus corona makin tinggi maka diperlukan protokol untuk meminimalisir resiko ini. Oleh sebab itu, Manajemen Proyek oleh segala pihak pada sebuah proyek pada masa pandemi Corona ini mengalami tantangan tersendirinya pula

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun