Mohon tunggu...
Siti Maharani Salsabilla
Siti Maharani Salsabilla Mohon Tunggu... Penulis - English Department Student

Hi, There! welcome to my blog^^ As you can see, I have a slightly long full name, to make it shorter just call me Bella. I'm an English student. I used this blog to fullfil my Creative Writing Practice assignments. I'm still newbie here, so sorry if there are many mistakes in my writing^^ My another blog link: https://ciaobloggers.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ruhku dan Ruhmu dalam Nyanyian Potong Bebek Angsa

7 November 2020   00:43 Diperbarui: 7 November 2020   00:49 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita bertemu,

Lingkaran ruhmu  mengitariku

Mengusung sukmaku di bawah bayang-bayang luka

Lalu malaikat-malaikat cinta menyanyikan kidung rindu

Mengusik relung-relung yang nyaris mati

Berbagai cerita pun bergulir dalam alur yang tak terbendung

Menyemarakan kedukaan dalam tarian bidadari-bidadari kecil

 

Di bawah tatapan sinar rembulan

Kau coba pelajari bahasa ruhku

Tuk menyingkap segala rahasia di balik hati

Ruhmu menyusup di aliran darahku

Ruhmu berputar mengikuti denyut jantungku

Berdetak dalam irama detak nafasku

 

Tapi..

Cahaya rembulan  yang bertelau-telau di balik daun cemara

Mempertegas ketidakberdayaan ruhmu

Ruhmu,...ruhku....akhirnya bercumbu dalam nyanyian potong bebek angsa

Haha...mereka berjingkrak-jingkrak sambil melantunkan nyanyian masa kecil kita

 

(potong bebek angsa, masak di kuali

Nona minta dansa, dansa empat kali

sorong ke kiri, sorong ke kanan

Tralala...lala...lala.. )

Cemara pun menderai

Dan.. Bibir rembulan kian pucat

Akhirnya kulepaskan tatapan ruhmu dalam rinai gerimis

Kau sesali ruhku yang tak lagi mengerti syair cinta sang pujangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun