Mohon tunggu...
Bella SalsabilahAlyanti
Bella SalsabilahAlyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Suka Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strawberry Generation sebagai Generasi Rapuh: Bisakah Membawa Perubahan untuk Negara?

11 Juni 2022   17:38 Diperbarui: 11 Juni 2022   17:55 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strawberry generation merupakan sebutan bagi generasi zaman sekarang, seperti strawberry yang tampak indah namun mudah rapuh. Generasi ini merupakan generasi yang penuh dengan ide kreatif akan tetapi mudah sakit hati dan mudah menyerah ketika mendapatkan tekanan. Hal tersebut bisa dilihat melalui media sosial pada saat ini. Remaja saat ini memiliki banyak ide-ide kreatif, dan sering kali membuat lelucon-lelucon yang menggambarkan suasana hati mereka.

Menurut Rhenald dalam buku "Strawberry Generation", generasi sekarang ini dimanja oleh fasilitas dan pelayanan orang tua yang mampu mencukupi kehidupan anaknya dan orang tua terlalu ikut campur terhadap urusan anaknya. Hal itu yang membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, mudah sakit hati, dan tidak berani untuk menghadapi tantangannya. Selain itu, kemajuan teknologi merupakan penyebab dari adanya strawberry generation. Kehidupan generasi saat ini tidak lepas dari smartphone. Kemajuan teknologi dapat menambah kreatifitas apabila dimanfaatkan dengan baik, karena dengan kemajuan smartphone ini dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang kita inginkan.

Meskipun dikenal sebagai generasi rapuh, namun generasi strawberry merupakan generasi yang mempunyai cara tersendiri untuk berkarya dan berkarir. Generasi strawberry disuguhkan dengan adanya kemajuan teknologi yang menjadikan generasi tersebut serba instan, sehingga generasi ini mempunyai cara untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi negara melalui bakat dan ide-ide kreatifnya. Generasi strawberry dikenal juga dengan karakternya yang selalu “rebahan”. Di balik itu, generasi ini dapat berkontribusi dengan adanya kemajuan teknologi, seperti menyalurkan bakatnya dalam hal marketing produk melalui aplikasi instagram, tiktok, dan sebagainya.

Teknologi saat ini dijadikan oleh generasi muda sebagai jual beli online dengan begitu hal tersebut dapat mengurangi pengangguran dan kriminalitas. Selain itu, mereka yang terjun ke dunia organisasi memberikan kontribusinya melalui kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat menambah informasi yang bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa mengubah perilaku atau kebiasaan buruk masyarakat menjadi lebih baik. Melalui ide-ide kreatif yang dimilikinya dapat memberikan pengaruh positif bagi negara. Berbagai kontribusi yang bisa dilakukan generasi ini untuk negeri sesuai dengan passion yang mereka suka.

Banyak kontribusi yang bisa dilakukan oleh generasi strawberry ini, karena sebetulnya generasi ini mempunyai kreativitas yang tinggi. Generasi strawberry mampu memberikan perubahan yang lebih baik untuk negara apabila generasi yang rapuh ini diubah menjadi generasi yang tangguh. Generasi strawberry memiliki tipe pemikiran fixed mindset, merupakan orang-orang yang lebih mementingkan gelar daripada keterampilannya. Sedangkan orang-orang yang mempunyai pemikiran growth mindset merupakan orang-orang yang mempunyai nilai juang tinggi dan terbiasa dalam menghadapi kesulitan untuk meraih kesuksesannya. Cara berpikir generasi strawberry ini perlu diubah menjadi growth mindset. Generasi ini juga perlu membiasakan dirinya untuk terus berjuang menghadapi tantangan-tantangan yang dimilikinya, karena dengan terbiasa akan menjadi biasa untuk menghadapinya. Tidak ada yang sulit selama kita ingin berusaha dan niat demi meraih kesuksesan untuk diri dan kesuksesan untuk negara.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun