Mohon tunggu...
Bella Pratama
Bella Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yashinta Bella

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengembangan Realestate Citraland Surabaya Barat Menjadi Pusat Hunian dan Komersial

3 Juni 2024   13:21 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:01 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sebagian kawasan kota berkembang sebagai akibat dari pesatnya pembangunan kota. Ini termasuk kawasan perkantoran, industri, dan bisnis. Kawasan kota yang berkembang biasanya semakin besar seiring dengan pertumbuhan aktivitas penduduk dan kegiatan ekonomi. Dinamika ekonomi masyarakat menjadi lebih dominan selama pembangunan kota karena pertumbuhan kawasan bisnis menghasilkan perubahan dan pertumbuhan penggunaan ruang di daerah tersebut. 

Kawasan bisnis perkotaan adalah daerah yang memiliki kegiatan bukan pertanian sebagai tujuan utama dan berbagai fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Produksi, distribusi, dan konsumsi adalah jenis ekonomi yang tumbuh dalam kegiatan perkotaan. 

Memanfaatkan ekonomi memiliki dampak positif dan negatif. Masyarakat selalu berusaha menjalankan bisnis atau usaha sesuai dengan kebutuhan dan kesejahteraan hidup mereka. Dimulai dengan negara-negara maju, kemudian diikuti oleh negara-negara berkembang seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Singapura, ekonomi telah berubah menjadi ekonomi informasi yang tersebar di seluruh dunia sebagai hasil dari revolusi teknologi informasi. Perubahan perekonomian ini memungkinkan negara lain dengan mudah dan cepat menemukan masalah ekonomi apapun, termasuk stagnasi atau pertumbuhan.

Salah satu kawasan yang menarik ialah Surabaya Barat, karena Surabaya Barat menunjukkan pengembangan properti paling luas, termasuk Citraland, dimana terdapat pusat-pusat aktivitas sosial dan ekonomi seperti perkantoran, pusat perdagangan, pusat rekreasi, pusat pendidikan, dan pusat olahraga. 

Selain itu, jika dibandingkan dengan Surabaya pusat, Utara, Selatan, dan Timur, Surabaya Barat memiliki prospek pertumbuhan yang paling besar. Kawasan Surabaya Barat adalah lanjutan dari daerah pemukiman Surabaya yang awalnya berasal dari kawasan Surabaya Utara/Surabaya Pusat (kawasan Jembatan Merah) dan kemudian berkembang ke kawasan Surabaya Selatan (kawasan Simpang, Keputran, dan Darmo) hingga mencapai kawasan Surabaya Barat. 

Pemerintah kota bekerja sama dengan Perum Perumnas dan pengembang swasta untuk membangun kawasan perumahan. Pemerintah membangun rumah susun kecil dan perbaikan kampung, sementara pengembang swasta membangun perumahan dalam skala besar di Surabaya Barat dengan pembangunan kawasan Darmo seluas 600 ha pada tahun 1973.

 Para pengembang dari luar Jawa Timur mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap Surabaya pada tahun 1990-an. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan investor besar dari Jakarta. Pengembang properti yang berhasil dari Jakarta berinvestasi di Surabaya untuk mengembangkan properti skala besar. 

Beberapa contohnya adalah Citra Raya seluas 2000 ha milik Ciputra Group, Graha Family seluas 280 ha milik Dharmala Group, Pakuwon Indah seluas 400 ha dan Laguna Indah seluas 560 ha milik Pakuwon Indah, dan Sinar Mas Group's Bukit Villa Emas seluas 45 ha. Pengembang besar dan proyek kecil bersaing untuk membangun kota baru. 

Luas lahan kawasan pengembangan ini, rata-rata di atas 200 ha, memiliki prestige untuk dijadikan tempat tinggal penduduk dan mampu menyediakan berbagai fasilitas seperti sebuah kota mandiri, seperti perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan, perbankan, olahraga, dan fasilitas rekreasi. Ini membuat area ini layak untuk dijadikan pilihan pemukiman baru.

Misalnya, daerah Surabaya Barat, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari persawahan, tegal, dan rawa sebelum tahun 1990-an, menjadi daerah yang sangat diminati untuk investasi pada tahun-tahun berikutnya. Lebih dari setengah kawasan persawahan kota dalam proses pengembangan pada tahun 1990-an.Antara tahun 1990 dan 2000, beberapa properti yang dibangun di Surabaya Barat termasuk Graha Family (1991) 280 ha, Bukit Darmo Golf (1991) 126 ha, Pakuwon Indah (1993) 400 ha, Citra Raya/Citraland (1993) 2000 ha, dan sebagainya. Tiga pengembang besar---Ciputra Group, Dharmala Group, dan Pakuwon Group---mengambil alih pembangunan Surabaya Barat pada awal 1990-an. Mereka mulai membangun properti di Surabaya Barat pada tahun 2000. 

Ketiga pengembang besar itu mulai dipasarkan tahun 1995. Era properti 1990--2000 juga menawarkan fasilitas berkelas internasional untuk menarik pelanggan dari warga negara asing. Ini termasuk sekolah internasional, rumah sakit internasional, dan kantor kedutaan asing. Selain itu, fasilitas seperti mal modern, pasar, dan perkantoran membantu pengembang menarik daya beli masyarakat di kawasan perumahan dan realestate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun