Mohon tunggu...
Aninda Bella
Aninda Bella Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMK

Suka bermain game, membaca, dan mengetik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pemulihan Tambang Nikel Langkah Menuju Keberlanjutan

29 Juli 2024   08:25 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperbaiki kondisi lahan Reklamasi juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi lahan yang rusak akibat pengaruh gelombang pantai. Dengan menerapkan konsep reklamasi, kawasan pesisir dapat dipulihkan secara efektif dan dilindungi dari kerusakan di masa depan. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan laut dan mencegah erosi serta kerusakan lain yang dapat merugikan ekosistem pesisir dan masyarakat yang bergantung padanya. 

Tata Guna Lahan Tambang reklamasi juga dapat digunakan sebagai zona ekonomi baru untuk menggantikan daerah penangkapan ikan yang rusak. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha baru di kawasan reklamasi, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Adanya ekonomi baru memungkinkan masyarakat untuk berinovasi dan menciptakan lapangan kerja baru, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.

Kesimpulan

Remediasi tambang nikel merupakan langkah penting menuju keberlanjutan, yang mencakup berbagai aspek mulai dari restorasi tanah dan vegetasi, pengelolaan air dan limbah, restorasi ekosistem, dan keterlibatan masyarakat. Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara efektif dan menggunakan teknologi ramah lingkungan, kita dapat meminimalkan dampak negatif pertambangan dan mendukung upaya keberlanjutan.

Proses restorasi yang berhasil tidak hanya memulihkan kondisi lingkungan, namun juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem lokal, yang merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun