Mohon tunggu...
Bella Zoditama
Bella Zoditama Mohon Tunggu... -

Seorang perempuan yang menulis serta membaca. Lulusan Manajemen Bisnis yang tertarik pada bidang kepenulisan, pendidikan, marketing, dan kesenian. Blog personal: bellazoditama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

#PekanASI Mengapa Belajar ASI Penting bagi yang Belum Menikah?

6 Agustus 2016   16:10 Diperbarui: 6 Agustus 2016   22:37 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hal yang saya sayangkan dari ceritanya adalah pengetahuannya terkait dunia parenting dan anak-anak rasanya sangat minim, bila dibandingkan dengan saya yang notabene belum punya anak. Terlebih ketika saya tahu rumah sakit tempatnya bersalin sempat memberikan anaknya susu formula karena dia tidak langsung mengeluarkan ASI dan melakukan IMD. Rasanya saya ingin menggeram marah.

Kemudian dia berkata kalau dia akan menyusui bayinya secara eksklusif. Tentu saya sempat tertegun dulu. Bagaimana bisa dia menyusui bayinya secara eksklusif sementara ketika lahir bayinya sudah dicekoki susu formula? Namun, saya diam saja dan tidak berani menge-judge-nya walaupun pernyataannya agak blunder. Toh, semua orang punya pilihan bukan?

Sudah begitu, dia bingung karena anaknya sering gumoh saat menyusui. Ketika saya perhatikan, ternyata posisi menyusuinya salah sehingga anak tidak nyaman dan akan memuntahkan apa yang dia minum. Saya pun memberitahukannya tentang posisi menyusui yang sempat saya lihat di internet.

Lalu komentarnya, “Lho, kok kamu lebih tahu daripada aku sih, Dek? Hahaha...”

Saya cuma ikut tertawa walaupun dalam hati miris juga sebenarnya.

Cerita kedua, dari seorang penulis muda yang memenangkan sayembara menulis.

Beberapa hari yang lalu, saya bersama seorang teman mendatangi sebuah diskusi puisi dengan pembicara tiga orang pemenang lomba sayembara yang diadakan oleh salah satu instansi bergengsi. Di antara ketiga orang tersebut, sang juara ketiga begitu menarik perhatian saya. Lantaran tema yang diambil dalam puisinya terasa berbeda dibandingkan yang lain.

Dia mengangkat tema tentang menjadi ibu baru. Ternyata itu pun juga diambil dari pengalamannya sendiri ketika menjadi seorang ibu. Salah satu puisinya yang menurut saya sukai dan tampak sangat jujur berjudul Payudara.

Buah ini suka bibir, tangan dan matamu/ kecuali pompa susu

Di saat itu dia menjelaskan tentang makna dari tulisannya kira-kira seperti ini:

“Semua orang mengatakan kalau perempuan itu harus menyusui anaknya seperti pompa susu. Padahal perempuan juga punya hak untuk tidak melakukan itu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun