Mohon tunggu...
Bella Nazlia
Bella Nazlia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengolahan Jamur di SEOMEO BIOTROP

14 Mei 2019   22:24 Diperbarui: 15 Mei 2019   22:29 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAJUR, BOGOR TIMUR - Jamur merupakan salah satu pangan yang berprotein tinggi dan kaya akan vitamin serta mineral. Jamur yang juga rendah karbohidrat, lemak, dan kalori, ini cukup diminati di Indonesia dan dapan dijadikan sebagai pengganti daging. Tapi, apakah kalian tau bagaimana cara mengolah jamur mulai dari pembibitan dan hingga pasca panen? Salah satu tempat yang memproduksi jamur adalah SEOMEO BIOTROP.

Di SEOMEO BIOTROP jamur yang dihasilkan adalah jamur tiram dan jamur kuping. Kedua jamur ini dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan. Penasaran cara pembuatannya?

Langkah awal pembuatan jamur adalah membuat media tanam untuk jamur dengan bahan utama serbuk kayu. Dibutuhkan juga bahan pelengkap yaitu limbah padi, tepung jagung, kalsium sulfat, dan kalsium karbonat. Bahan -- bahan tersebut akan ditimbang lalu dicampurkan kemudian ditaburkan pada serbuk kayu. Setelah semua bahan tercampur, campuran tadi akan ditambahkan dengan air dengan takaran 60% - 70% dari berat campuran media tanam. Setelah itu media tanam akan dikomposkan selama 1X24 jam.

Media yang telah dikomposkan tadi dimasukkan kedalam kantong plastik polipropilen lalu diikat dengan tali rapia atau bisa disebut baglog. Kemudian media tanam tadi akan langsung ke tahap selanjutnya yaitu Pasteurisasi, dimana menggunakan drum besar berisi air yang diberikan pembatas kayu lalu baglog tadi akan diletakkan diatasnya.

Tahap selanjutnya adalah proses penanaman jamur(inokulasi). Baglog yang sudah di pasteurisasi tadi akan digunakan untuk menanam bibit semai jamur. Setelah proses inokulasi selesai media tanam tadi akan didiamkan selama 40 hari sampai media tanam berubah menjadi putih merata yang nantinya akan langsung dipindahkan kedalam rumah jamur.

Rumah jamur terbuat dari kayu dan bambu agar rumah jamur tetap lembab yang membuat perkembangan jamur lebih cepat dan baik. Media jamur didiamkan selama 3 - 4 hari didalam rumah jamur hingga jamur siap dipanen. Jamur yang siap dipanen harus memiliki diameter kurang lebih 5 - 7cm.

Setelah dipanen jamur siap diolah menjadi berbagai olahan makanan, salah satunya adalah keripik jamur. Makanan ringan ini cukup disukai oleh banyak orang. Selain rasanya yang lezat jamur ini juga memiliki banyak manfaat seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol tinggi, dan juga baik untuk yang sedang menjalankan diet. Wah, sangat bermanfaat ya jamur ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun