Mohon tunggu...
Bella Umro Isyah
Bella Umro Isyah Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswi di IAIN Jember Prodi PGMI D2 '19'

_Ilmu Tidak Akan di Dapat Kecuali dengan Bersabar atas Kesulitan_ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا 😊 ..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan (Aliran Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya)

5 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:57 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wb.

Selamat malam, semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya :)

Aliran Progresivisme, berasal dari kata "progres" artinya kemajuan. Progresivisme adalah suatu aliran filsafat pendidikan yang menginginkan adanya perubahan dalam pelaksanaan pendidikan yang lebih maju. Dakam filsafat pendidikan, progresivisme adalah aliran yang menegaskan bahwasannya pendidikan bukan hanya sebagai usaha pemberian ilmu pengetahuan pada oeserta didik. Melainkan juga berisi beragam kegiatan yang menjurus pada latihan berfikir secara menyeluruh. 

Dengan begitu, para peserta didik ini bisa berfikir secara sistematis, menggunakan cara-cara ilmiah seperti halnya: penyediaan ragam data empiris, serta informasi teoritis, memberikan analisis, pertimbangan, dan menciptakan kesimpulan menuju pemulihan alternatif yang memunginkah untuk jalan keluar masalah yang sedang dihadapi. 

Jadi dengan mempunyai kemampuan berfikir dengan baik, maka peserta didik akan terampil dalam menciptakan keputusan yang terbaik. Baik untuk diri sendiri ataupun masyarakat dan sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Aliran ini juga mempercayai dan berusaha mengembangkan asas progresivisme pada seluruh realita kehidupan supaya manusia mampu, bertahan menghadapi segala tantangan hidup.

Selanjutnya Tokoh-tokohnyaa: 

1. George Axtelle

2. William O. Stanley

3. Ernest Bayley

4. Laurence B. Thomas 

5. Frederick C. Neff

Dari keseluruhan tokoh itu, dapat disimpulkan bahwasannya mereka memiliki suatu pemikiran yakni bahwasannya lingkungan yang ada baik itu manusia atau yang lain sebaginya. Tidaklah bersiafat statis, melainkan dapat mengalami perubahan. Dimana semua perubahan itu dikarenakan kemampuan manusia dalam mempelajari banyak hal, memikirkan, dan mengantisipasi hal yang akan tiba.

Wassalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun