Mohon tunggu...
Bella Hafiza
Bella Hafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UMMat/s1/geografi

Spesial for you

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Herakleitos

10 Oktober 2024   15:14 Diperbarui: 10 Oktober 2024   15:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

hai sobat kompasiana tahukah anda siapa itu herakleitos? Tulisan ini membahas tentang biografi herakleitos dan membahas pandangan herakleitos terhadap logika, Herakleitos dari Efesus adalah seorang filsuf Yunani kuno,yang lahir sekitar tahun 540 SM dan meninggal sekitar 480 SM. Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah filsafat.beliau berasal dari keluarga aristokat dan diyakini memiliki pendidikan yang luas , tetapi ia memilih untuk menjauh dari kehidupan politik dan fokus pada pemikiran filosofis. Meskipun tidak terikat pada aliran tertentu pemikirannya berfokus pada tema tema seperti metafisika, epistemologi, etika, politik dan kosmologi. beliau memiliki pandangan yang penting tentang logika dan perubahan, mendalam tentang logika dan perubahan yang telah memberikan pengaruh signifikan terhadap pemikiran filsafat selanjutnya, Salah satu pemikirannya yang terkenal adalah "panta rhei" yang artinya "segala sesuatu mengalir", menekankan bahwa semua hal berada dalam keadaan perubahan konstan, ini berimplikasi pada cara kita memahami logika dan hubungan antara ide ide.

Dengan kata lain herakleitos ini mengajarkan kita baha dunia dan ide ide kita terus bergerak dan berkembang, sehingga cara kita memahami lohika atau hubungan antar ide juga harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Menurut herakleitos, segala sesuatu akan memiliki perubahan, sama seperti kita melihat aliran sungai, kita tidak akan bisa bertemu dengan air yang sama, karena setiap saat akan mengalir terus air yang baru. Artinya tidak ada yang abadi di dunia ini, dan segala sesuatu pasti akan berubah. Pemikiran/pandangan herakleitos seperti ini sangat bersifat positif dan optimis jika kita melihat dari sudut pandang yang tepat, namun yang menjadi masalah adalah ketika pemikiran kita yang tidak menerima perubahan, terkadang kita suka terhadap sesuatu yang tetap, dan cenderung menolak perubahan, sehingga ketika kita melihat perubahan maka kita menganggap buruk terhadap perubahan tersebut.

Herakleitos berpendapat bahwa kebenaran pada dasarnya tersembunyi dan tidak jelas. Namun, masih ada ruang untuk pemahaman melalui observasi dan inferensi, analisis linguistik dan refleksi. Herakleitos memiliki keyakinannya sendiri tentang observasi. Baginya, kebenaran yang didapat dari apa yang dilihat dan didengarnya memang sangat berharga. Namun, beliau menyadari bahwa indra manusia mempunyai kelemahan dalam memahami kebenaran, terutama jika orang mempercayainya secara sembarangan.

Adapun pandangan Herakleitos terhadap logika

Menurut herakleitos,logika dijadikan sebagai alat untuk memahami dunia yang terus berubah, logika mampu membantu individu untuk menjelaskan hubungan antara hal hal yang bertentangan, menurut  beliau, pengetahuan dan kebijaksanaan terlahir dari pemahaman atas kesatuan yang terjadi akibat dari pertentangan antara dua hal yang berbeda. Sehinnga, logika beerfungdi untuk menghubungkan elemen elemen yang tampaknya bertolak belakang dalam realitas.

Menurut Herakleitos, kebenaran bersifat pragmatis dan dinamis, ia berpendapat bahwa kebenaran tidak mutlak bersifat konstan, kebenaran selalu berubah sesuai dengan konteks dan kondisi. Herakleitos menganggap bahwa kebenaran adalah suatu yang dapat dieksplorasi dan dipahami melalui pengalaman hidup. Dan tidak terlepas dari perubahan yang terjadi di sekitar kita. Herakleitos menekankan bahwa logika dan kebenaran saling tberkaitan, karena loika membantu individu untuk memahami kebenaran dalam konteks perubahan dan sedangkan kebenaran itu sendiri adalah hasil dari interaksi antara pengalaman manusia dalam menghadapi realitas yang selalu ada perubahan. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk mengekspresikan dan menyatakan kebenaran. Sehingga kebenaran menjadi sesuatu yang subjektif.

Dengan demikian, Herakleitos membedakan antara logika sebagai alat untuk memahami hubungan dalam realitas yang dinamis dan kebenaran sebagai konsep yang selalu berubah tergantung pada konteksnya. Pandangannya ini menekankan pentingnya fleksibilitas dalam berpikir dan pemahaman bahwa kebenaran tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang tetap dan tidak berubah.

Meskipun Herakleitos tidak mengembangkan sistem logika formal yang terdapat dalam filsafat Aristoteles, gagasannya masih relevan dengan diskusi pemikiran rasional dan logis. Herakleitos lebih fokus pada realitas perubahan dan ketegangan antara dua hal yang berlawanan yang mempengaruhi cara kita memahami dunia.

Herakleitos, memandang logika sebagai alat penting dalam memahami dunia, terutama dalam konteks perubahan dan pertentangan yang mendasari realitas.

Beberapa sumber menyebut herakleitos sebagai seorang yang misterius dan sulit dimengerti, karena filosofi yang ia anut sangat berbeda dari banyak pemikir pada zamannya, termasuk parmenides, yang mempercayai bahwa perubahan adalah ilusi.

Ada beberapa prinsip yang di tuliskan oleh Herakleitos yaitu :

Logos

Logos sebagai Prinsip Dasar Salah satu kontribusi penting Heraclitus terhadap filsafat adalah konsep logos. Bagi Heraclitus, logos tidak hanya berarti "kata" atau "logika" dalam pengertian modern, tetapi juga hukum kosmis yang mengatur alam semesta. Ia menganggap logos sebagai prinsip yang mendasari semua perubahan.

Gagasan tentang kekacauan dan perubahan, seperti yang dikemukakan oleh Heraclitus, bertumpu pada Pondasi tatanan mendalam yang mengatur perubahan-perubahan ini. Aspek logis dari logos hadir dalam skenario ini, tetapi berbeda dari logika formal. Konsep keteraturan dan pemahaman dunia, menurut Heraclitus, dapat dicapai melalui pengakuan oleh individu-individu terhadap prinsip-prinsip universal ini, bahkan di masa-masa kekacauan dan kontradiksi.

Kontradiksi dan Kesatuan dalam Perlawanan

Menurut Herakleitos, keadaan alamiah kontradiksi dunia adalah aspek yang krusial.

Semua hal tersusun dari pasangan-pasangan yang berlawanan, seperti yang dijelaskan Herakleitos: pasangan yang ada di antara panas dan dingin, hidup dan mati, terang dan gelap.

Kontras antara unsur-unsur yang berlawanan tersebut justru membentuk kesatuan atau keselarasan.

Dalam filsafat logika Aristoteles, prinsip non-kontradiksi merupakan salah satu prinsip dasar yang menyatakan bahwa sesuatu tidak bisa ada sekaligus. Namun, Herakeitos mengusulkan pendekatan berbeda. Baginya, kontradiksi tidak hanya mungkin terjadi, tetapi juga penting untuk memahami realitas. Kehidupan terus berubah, dan perubahan itu sendiri merupakan akibat dari konflik antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan.

Logika Dinamis: Realitas sebagai Proses

Dalam filsafat Herakleitos, memahami logika bukanlah tentang pernyataan yang statis, melainkan tentang proses perubahan. Salah satu penggalannya yang paling terkenal adalah "Anda tidak bisa melangkah ke sungai yang sama dua kali", yang menunjukkan bahwa kenyataan tidak pernah berhenti berubah. Air di sungai itu terus mengalir, sehingga ketika masuk ke sungai lagi, sungai itu sudah berbeda.

Pandangan ini menantang logika tradisional, yang biasanya didasarkan pada gagasan identitas tetap.Namun bagi Herakleitos, identitas itu sendiri bersifat dinamis.Apa yang kita ketahui saat ini mungkin akan berubah secara signifikan di masa depan. Oleh karena itu, logika Herakleitos mirip dengan logika dialektis, di mana segala sesuatu berkembang dan berubah melalui pertentangan.

Keteraturan dalam Kekacauan

Meskipun Herakleitos menghargai perubahan dan konflik, dia juga percaya pada tatanan kosmik yang mendasari semua perubahan ini. Dalam tatanan inilah kita mengalami Logos. Herakleitos tidak menyangkal adanya prinsip keteraturan di alam semesta, namun ia berpendapat bahwa keteraturan ini bersifat dinamis, tidak statis, dan lahir dari kekacauan dan konflik.

Menurut Herakleitos, logika alam semesta bukanlah tentang kesempurnaan yang tidak berubah, melainkan tentang keseimbangan yang berkesinambungan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Hal ini berbeda dengan logika klasik, dimana stabilitas dan keamanan dianggap sebagai tujuan utama.

dapat kita simpulkan bahwa

Herakleitos memberikan perspektif unik tentang logika dengan ajarannya tentang perubahan, kontradiksi, dan logos. Meskipun ia tidak mengembangkan sistem logika formal seperti Aristoteles, gagasannya menantang dan memperluas cara kita memahami dunia.

Logos adalah kunci untuk memahami kekacauan di mana dunia penuh dengan perubahan dan kontradiksi, seperti yang dikemukakan Herakleitos. Pandangan Herakleitos tentang kontradiksi dan perubahan menjadi dasar pemikiran filosofis lebih lanjut, termasuk dialektika Hegel dan filsafat eksistensialis modern.

Meskipun logika Herakleitos tidak sistematis dalam pengertian tradisional, secara keseluruhan logika ini memberikan wawasan penting mengenai interaksi realitas dan pikiran manusia dalam konteks dunia yang selalu berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun