Mohon tunggu...
Bella Hafiza
Bella Hafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UMMat/s1/geografi

Spesial for you

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Herakleitos

10 Oktober 2024   15:14 Diperbarui: 10 Oktober 2024   15:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan ini menantang logika tradisional, yang biasanya didasarkan pada gagasan identitas tetap.Namun bagi Herakleitos, identitas itu sendiri bersifat dinamis.Apa yang kita ketahui saat ini mungkin akan berubah secara signifikan di masa depan. Oleh karena itu, logika Herakleitos mirip dengan logika dialektis, di mana segala sesuatu berkembang dan berubah melalui pertentangan.

Keteraturan dalam Kekacauan

Meskipun Herakleitos menghargai perubahan dan konflik, dia juga percaya pada tatanan kosmik yang mendasari semua perubahan ini. Dalam tatanan inilah kita mengalami Logos. Herakleitos tidak menyangkal adanya prinsip keteraturan di alam semesta, namun ia berpendapat bahwa keteraturan ini bersifat dinamis, tidak statis, dan lahir dari kekacauan dan konflik.

Menurut Herakleitos, logika alam semesta bukanlah tentang kesempurnaan yang tidak berubah, melainkan tentang keseimbangan yang berkesinambungan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Hal ini berbeda dengan logika klasik, dimana stabilitas dan keamanan dianggap sebagai tujuan utama.

dapat kita simpulkan bahwa

Herakleitos memberikan perspektif unik tentang logika dengan ajarannya tentang perubahan, kontradiksi, dan logos. Meskipun ia tidak mengembangkan sistem logika formal seperti Aristoteles, gagasannya menantang dan memperluas cara kita memahami dunia.

Logos adalah kunci untuk memahami kekacauan di mana dunia penuh dengan perubahan dan kontradiksi, seperti yang dikemukakan Herakleitos. Pandangan Herakleitos tentang kontradiksi dan perubahan menjadi dasar pemikiran filosofis lebih lanjut, termasuk dialektika Hegel dan filsafat eksistensialis modern.

Meskipun logika Herakleitos tidak sistematis dalam pengertian tradisional, secara keseluruhan logika ini memberikan wawasan penting mengenai interaksi realitas dan pikiran manusia dalam konteks dunia yang selalu berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun