Pandangan ini menantang logika tradisional, yang biasanya didasarkan pada gagasan identitas tetap.Namun bagi Herakleitos, identitas itu sendiri bersifat dinamis.Apa yang kita ketahui saat ini mungkin akan berubah secara signifikan di masa depan. Oleh karena itu, logika Herakleitos mirip dengan logika dialektis, di mana segala sesuatu berkembang dan berubah melalui pertentangan.
Keteraturan dalam Kekacauan
Meskipun Herakleitos menghargai perubahan dan konflik, dia juga percaya pada tatanan kosmik yang mendasari semua perubahan ini. Dalam tatanan inilah kita mengalami Logos. Herakleitos tidak menyangkal adanya prinsip keteraturan di alam semesta, namun ia berpendapat bahwa keteraturan ini bersifat dinamis, tidak statis, dan lahir dari kekacauan dan konflik.
Menurut Herakleitos, logika alam semesta bukanlah tentang kesempurnaan yang tidak berubah, melainkan tentang keseimbangan yang berkesinambungan antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Hal ini berbeda dengan logika klasik, dimana stabilitas dan keamanan dianggap sebagai tujuan utama.
dapat kita simpulkan bahwa
Herakleitos memberikan perspektif unik tentang logika dengan ajarannya tentang perubahan, kontradiksi, dan logos. Meskipun ia tidak mengembangkan sistem logika formal seperti Aristoteles, gagasannya menantang dan memperluas cara kita memahami dunia.
Logos adalah kunci untuk memahami kekacauan di mana dunia penuh dengan perubahan dan kontradiksi, seperti yang dikemukakan Herakleitos. Pandangan Herakleitos tentang kontradiksi dan perubahan menjadi dasar pemikiran filosofis lebih lanjut, termasuk dialektika Hegel dan filsafat eksistensialis modern.
Meskipun logika Herakleitos tidak sistematis dalam pengertian tradisional, secara keseluruhan logika ini memberikan wawasan penting mengenai interaksi realitas dan pikiran manusia dalam konteks dunia yang selalu berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H