Mohon tunggu...
Bella Hafiza
Bella Hafiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UMMat/s1/geografi

Spesial for you

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pembelajaran Anti Korupsi untuk Menggerakkan Generasi Muda

12 Juni 2024   17:34 Diperbarui: 12 Juni 2024   17:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z berkontribusi dalam gerakan anti korupsi lewat bermacam kegiatan. Mereka ikut serta dalam penyuluhan serta kampanye sosialisasi, memakai kecakapan mereka dalam berbicara buat tingkatkan pemahaman tentang korupsi Tidak hanya itu, mereka pula menggunakan teknologi, semacam blockchain, buat tingkatkan transparansi serta kurangi resiko manipulasi dalam transaksi keuangan. Generasi Z mengambil langkah- langkah instan semacam menjauhi gratifikasi, melindungi transparansi dalam pengelolaan dana, serta berani memberi tahu dugaan tindak pidana korupsi. Dengan demikian, mereka menguatkan upaya penangkalan korupsi di Indonesia.

Tata cara Efisien Pembelajaran Anti Korupsi

Model Terintegrasi dalam Kurikulum Sekolah

Mempraktikkan pembelajaran anti korupsi dalam kurikulum sekolah bisa dicoba lewat bermacam model. Salah satu pendekatan efisien merupakan integrasi nilai- nilai anti korupsi ke dalam seluruh mata pelajaran, yang membolehkan siswa menguasai berartinya integritas serta kejujuran dalam bermacam aspek kehidupan. Alternatif lain merupakan pendidikan eksklusif di tingkatan pembelajaran menengah, di mana pembelajaran anti korupsi jadi bagian dari kurikulum lokal ataupun lewat kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang spesial buat menguatkan nilai- nilai ini.

Aktivitas Ekstrakurikuler Anti Korupsi

Aktivitas ekstrakurikuler semacam pramuka, pencak silat, serta PMR pula efisien dalam menanamkan nilai- nilai anti korupsi. Pramuka bisa membangun disiplin serta tanggung jawab, sedangkan pencak silat mengarahkan nilai kerja keras serta ketertiban. PMR, di sisi lain, mempromosikan kepedulian terhadap sesama. Tidak hanya itu, implementasi nilai- nilai anti korupsi lewat program kantin kejujuran serta pembiasaan hirau area bisa menolong siswa menginternalisasi nilai kejujuran serta kepedulian ini dalam kehidupan tiap hari.

Pemakaian Teknologi serta Media Sosial

Pemanfaatan teknologi data serta komunikasi semacam E- Government serta E- Procurement membolehkan transparansi yang lebih besar serta kurangi kesempatan korupsi. E- Government mempermudah interaksi antara warga dengan lembaga pemerintah serta tingkatkan akses data yang bisa menunjang transparansi. E- procurement, selaku bagian dari E- Government, membolehkan proses pengadaan benda serta jasa yang lebih efektif serta transparan, menghasilkan jejak digital yang bisa diawasi oleh warga. Tidak hanya itu, sosialisasi kebijakan UU ITE serta kenaikan pemahaman pemakaian teknologi serta media sosial pula ialah langkah berarti dalam penangkalan korupsi.

Tantangan serta Pemecahan dalam Pembelajaran Anti Korupsi

Hambatan dalam Implementasi

Dalam upaya pemberantasan korupsi, ada sebagian hambatan yang signifikan. Hambatan struktural timbul dari aplikasi penyelenggaraan negeri serta pemerintahan yang tidak efisien, sedangkan hambatan kultural bersumber dari Kerutinan negatif yang tumbuh di warga. Tidak hanya itu, hambatan instrumental serta manajemen kerap kali terjalin sebab minimnya instrumen pendukung serta pelaksanaan prinsip manajemen yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun