Surabaya -- Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memohon dukungan dan doa restu kepada guru dan teman-teman lamanya semasa sekolah. Dalam acara Temu Konco Sekolah Eri Cahyadi yang diadakan di Omah Sae kemarin malam (2/11/2020), Eri meminta guru-gurunya untuk mendoakan sekaligus memberikan restu untuk langkahnya menjadi Wali Kota Surabaya.
Meski sudah puluhan tahun berlalu, ia tetap mengingat dan menghargai jasa para gurunya semasa sekolah. Tanpa guru, dia tidak akan bisa menjadi seperti saat ini. Kemampuan dan mental yang dimilikinya juga tidak lepas dari campur tangan para guru. Selain meminta doa restu, Eri juga meminta maaf atas perbuatannya yang membuat tidak nyaman.
"Doa dan ridanya jenengan semua, menjadi semangat saya. Saya ingin membahagiakan masyarakat Surabaya, terutama guru-guru saya," ujar Eri saat memberikan sambutan.
Bersama dengan istrinya, Eri dengan tulus memohon doa restu kepada para guru yang sudah dianggap sebagai orangtuanya. Menurutnya, dengan restu dan rida dari para guru, ia bisa menapaki langkah untuk menjadi Wali Kota Surabaya dengan hati yang lapang dan meraih keberhasilan. Salah seorang perwakilan dari guru-gurunya mengatakan telah meridai, mengizinkan, dan mengikhlaskan Eri berangkat menjadi Wali Kota Surabaya.
"Saya ingin meneruskan kebaikan beliau, hanya ingin menciptakan amal-amal jariyah yang baru," tuturnya.
Di tiap sholatnya, ia selalu memanjatkan doa agar dijadikan Wali Kota apabila ia dapat membahagiakan masyarakat Surabaya. Namun jika ia tidak mampu membahagiakan masyarakat dan kehadirannya meresahkan, ia berdoa agar Tuhan tidak memberikan rida untuk dia menjadi Wali Kota.
Menjadi pemimpin merupakan tanggung jawab yang berat karena menurut Eri, pemimpin bukan sebuah kemenangan, jabatan, dan kekuasaan tapi merupakan tanggung jawab kepada masyarakat dan umat. Oleh karena itu, ia akan berfokus untuk menyejahterakan masyarakat seperti yang telah dilakukan para Khalifah Rasulullah.
Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan agar para guru tidak memanggilnya bapak dan tetap memanggil Eri atau nak, seperti yang biasa para gurunya lakukan jika ia terpilih menjadi Wali Kota nantinya. Seperti yang sudah ia katakan bahwa para guru juga merupakan orangtuanya yang juga memiliki andil dalam hidupnya hingga bisa berada dalam posisi seperti saat ini.
Acara tersebut murni dilakukan untuk memohon doa restu sekaligus temu kangen dengan teman-teman lama Eri semasa sekolah. Hal ini terlihat dari interaksi yang dilakukan Eri dengan teman-temannya dan juga saat ia dengan tulus menyalami gurunya satu persatu. Doa dari para guru dan teman-temannya memberikan semangat tersendiri bagi Eri. (bfs)